Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Angkasa Pura I Kembangkan Aplikasi Monitoring Ketinggian Air di Runway

Ketua KNKT Soerjanto (kiri) dan Rektor Undip
Yos Johan Utama (kanan) menandatangani nota kesepahaman
tentang pengembangan aplikasi alat pengukur ketinggian air
di permukaan runway, di Hotel Crowne Semarang, Kamis (3/11).
Semarang, Guna meningkatkan keselamatan dan keamanan di dunia penerbangan, PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan inovasi berbasis teknologi informasi. Yakni, mengembangkan aplikasi alat pengukur ketinggian air di permukaan landas pacu (runway). 

PT. Angkasa Pura I di dalam mengembangkan aplikasi itu, menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. 

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Danang S. Baskoro mengatakan pihaknya bersama KNKT dan Undip, berkomitmen untuk merancang dan membuat sistem peralatan monitoring ketinggian genangan air di runway Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Hal itu sebagai upaya, untuk meningkatan keselamatan dan keamanan penerbangan. 

Menurutnya, pengembangan aplikasi monitoring itu terkait dengan aktivitas pemeriksaan keberadaan air di runway. Terutama pada saat hujan, sebagai bagian dari kegiatan pemeliharaan.

Danang menjelaskan, pemeriksaan keberadaan air bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan yang diperlukan ke depannya. Yakni, kegiatan pemeliharaan atau program pemeliharaan fasilitas runway, taxiway dan apron. Sebab, merupakan kewajiban operator bandar udara itu sudah diatur dalam Peraturan Dirjen Perhubungan Udara Nomor KP 94 Tahun 2015. 

"Sebagai upaya untuk memberikan informasi akurat, cepat, otomatis dan real time terkait kondisi landas pacu, khususnya pada saat hujan ke pihak air traffic control (ATC) dan pilot. Maka perlu suatu sistem peralatan monitoring yang bisa memantau kondisi tingkat ketinggian genangan air di permukaan runway secara real time dan memberikan sinyal keamanan untuk lepas landas maupun pendaratan pesawat,” kata Danang. 

Sebagai informasi, lanjut Danang, kegiatan pemeliharaan tersebut meliputi inspeksi rutin, pengujian kinerja perkerasan, perbaikan kerusakan, rehabilitasi dan pembuatan laporan ke regulator. Terutama, untuk memeriksa kondisi permukaan perkerasan pada areal pergerakan (movement area) agar layak dan aman digunakan bagi operasional penerbangan. 

”Kegiatan inspeksi meliputi pemeriksaan material asing berbahaya atau foreign object debris (FOD), pemeriksaan kerusakan struktur perkerasan. Termasuk, di dalamnya pemeriksaan keberadaan air di runway,” jelasnya.  

Runway yang tergenang air pada saat hujan, lanjut Danang, memiiki efek hydroplaning. Yakni, kondisi pada saat pendaratan, roda pesawat mengambang di permukaan air yang bisa mengakibatkan rem pesawat tidak bekerja secara efektif dan tidak mampu mengurangi kecepatan pesawat serta kemudian bisa mengakibatkan pesawat kehilangan kendali. 

”Akibatnya, yang membahayakan adalah pesawat bisa keluar dari badan runway,” pungkasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar