Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Warga Yang Tinggal di Daerah Rawan Bencana Diusulkan Direlokasi

Dua orang anak sedang bermain di depan masjid ketika banjir melanda
Kabupaten Sukorharjo, beberapa waktu lalu. Foto: Dok
Semarang, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Pramana meminta kepada masing-masing kepala daerah, untuk merelokasi warganya yang tinggal di daerah rawan bencana. Sehingga, tidak timbul korban jiwa ketika terjadi bencana alam di daerahnya.

Pernyataan Sarwa Pramana itu disampaikan, menyikapi sejumlah bencana alam yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Tengah pada beberapa pekan terakhir ini.

Menurutnya, kejadian bencana alam yang sudah dilaporkan adalah banjir bandang karena tanggul jebol dan tanah longsor. Yakni di Kabupaten Wonosobo, Kebumen dan Banjarnegara.

Sarwa menjelaskan, untuk kejadian banjir bandang karena tanggul jebol di Kebumen terjadi di beberapa titik. Akibatnya, banjir menggenangi beberapa desa dan luapan air berimbas ke jalan nasional.

Kejadian banjir bandang juga terjadi di Wonosobo dan mengakibatkan lima rumah rusak berat dan 11 rumah lainnya rusak ringan. Sedangkan di Banjarnegara, akibat banjir dan tanah longsor satu orang warga dilaporkan meninggal dunia serta dua rumah rusak parah.

Terkait bantuan dan santunan kepada warga yang rumahnya rusak, lanjut Sarwa, kepala daerah setempat diminta untuk memetakan kerugiannya. Sehingga, dari dana BPBD Jateng dan dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bisa digunakan untuk membangun kembali.

Namun, untuk kawasan permukiman yang rawan terjadi bencana alam, dirinya meminta kepala daerah setempat segera merelokasi ke daerah yang lebih aman.

"Petakan dulu daerah yang benar-benar rawan bencana dan kalau memungkinkan bisa direlokasi. Kalau masih aman ditinggali, rumah yang rusak bisa dibangun di lokasi semula. Yang penting, Dinas ESDM provinsi merekomendsikan bahwa daerah itu memang sudah tidak layak, baru dipikirkan relokasinya," kata Sarwa, Kamis (2/11).

Lebih lanjut Sarwa menjelaskan, puncak dari musim hujan di Jawa Tengah akan terjadi pada Desember 2017 hingga Januari 2018. Sebab, curah hujan mencapai antara 300-500 milimeter. Sehingga, berpotensi terjadinya bencana banjir.

Oleh karena itu, daerah-daerah yang rawan terjadi banjir diminta melakukan antisipasi. Termasuk, menyiagakan posko bencana serta menyebar nomor telepon posko kebencanaan.

"Daerah yang rawan banjir di Jateng itu ada di Purworejo, Kebumen, Kudus, Pekalongan, Pemalang dan Banjarnegara," tandasnya. (K-08) 
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar