Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Pascagempa, BPBD Jateng Imbau Warga Tenang Dan Tidak Terpengaruh Dengan Isu Menyesatkan

Petugas BPBD Kota Pekalongan menunjukkan sebuah rumah yang me-
ngalami kerusakan akibat gempa, Jumat (15/12) malam. 
Semarang-Dampak dari gempa bumi yang terjadi di wilayah bagian selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta dengan kekuatan 6,9 Skala Richter (SR) mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan tujuh orang mengalami luka-luka. 

Kedua orang yang dilaporkan meninggal dunia adalah warga Desa Gunungsahari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis atas nama Dede Lutfi (62). Kemudian Aminah (80), warga Sugihwaras, Kelurahan Kauman, kota Pekalongan.

Daerah yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi dengan pusat gempa berada di enam kilometer arah tenggara Kota Bantar Kalong Kabupaten Tasikmalaya untuk wilayah Jawa Tengah adalah Kabupaten Cilacap, Kebumen, Brebes, Banjarnegara, Wonosobo, Kabupaten dan Kota Pekalongan.

Kepala Pelaksana harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Sarwa Pramana mengatakan pihaknya sampai dengan saat ini masih melakukan pendataan, terkait dengan kerusakan rumah dan bangunan di provinsi ini. Diperkirakan, setiap daerah yang terdampak gempa bumi ada puluhan rumah yang rusak dan roboh.

Khusus untuk di wilayah Kabupaten Banyumas, bangunan RSUD-nya mengalami kerusakan. Yakni plafon ambrol, tembok retak dan kebocoran instalasi pipa gas oksigen. Akibatnya, sebanyak 70 pasien yang sedang dirawat harus dievakuasi dan ditampung di tenda BPBD Kabupaten Banyumas. Sedangkan yang lainnya, dialihkan dan dirawat di PKU Gombong.

Sarwa menjelaskan, untuk dua daerah yang paling parah mengalami kerusakan akibat gempa bumi, yaitu Kabupaten Banyumas dan Cilacap, diminta kepala daerahnya bisa mengeluarkan status darurat bencana.

"Saya sudah minta temen-temen BPBD dan PU untuk menentukan bangunan yang rusak berat dan ringan.
Kalau memang banyak yang mengalami rusak berat, segera dikeluarkan status darurat bencana, agar dana tanggap darurat bisa digunakan. Tapi, status tanggap daruratnya ditetapkan berapa lama dulu," kata Sarwa.

Oleh karenanya, Sarwa meminta kepada masyarakat Jawa Tengah, terutama yang tinggal di daerah terdampak gempa bumi tetap tenang dan mengikuti petunjuk dari petugas BPBD dan perangkat pemerintah daerah setempat. 

Selain itu, lanjut Sarwa, warga juga diimbau tidak terpengaruh dengan isu-isu menyesatkan pascagempa. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar