Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Pemprov Akan Perbaiki Akurasi Data Kartu Tani Tahun Depan

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta perangkat daerah segera
memerbaiki data penerima kartu tani agar lebih akurat, sebelum diterap-
kan mulai 1 Januari 2018 mendatang. 
Semarang-Kartu tani yang menjadi program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sudah dilakukan secara bertahap. Mulai dari pendataan hingga pembagian kartu tani.

Pada 2017 kemarin, sudah ada 22 kabupaten/kota di Jateng yang memberlakukan penggunaan kartu tani. Saat ini, sudah ada 2.576.763 petani dengan 1.386.091 hektare lahan yang diujicobakan kartu tani. Uji coba itu untuk penebusan pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu tani.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan penerapan penggunaan kartu tani, akan dilakukan secara serentak di seluruh provinsi ini pada 1 Januari 2018 mendatang. Pernyataan itu dikatakan Ganjar di sela membuka acara rapat koordinasi evaluasi dan persiapan pemberlakukan kartu tani di Jateng 2018, di Gradhika Bhakti Praja, Rabu (27/12).

Menurutnya, dari beberapa uji coba yang dilakukan di Jateng masih ditemukan adanya kendala dan perlu dievaluasi. Karena, masih ada beberapa petani belum dapat kartu tani dan mesin EDC rusak serta belum diganti pihak perbankan. 

"Hasil evaluasi sementara berjalan dengan baik, tinggal menambah jumlah kuantitasnya. Ada beberapa masukan kepada kita yang petani tua tidak bsa nabung gimana, pak? Ya sudah nanti mereka diajari. Kalau nebus gak nabung bagaimana, ya sudah cash tidak apa-apa. Ini transisinya dulu. PR kedua kita adalah soal akurasi data yang perlu dibenahi. Selain itu, petani penggarap juga perlu perhatian khusus," kata Ganjar.

Politikus PDIP tersebut menjelaskan, setelah pemberlakukan serentak kartu tani di seluruh wilayah Jateng dilakukan, maka tahapan berikutnya adalah mensinergikannya dengan aplikasi yang telah dibuat pemprov. Melalui aplikasi tersebut, bisa diketahui kelompok tani masa tanam dan panennya, sehingga pemerintah daerah setempat bisa mencari pasar. "Harapannya, harga tidak jatuh saat panen," ujarnya.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, khusus untuk petani organik juga tetap dilakukan pendataan untuk pemberdayaan dan pemberian intensif selain pupuk organik. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar