Pertamina Jamin Stok BBM dan Elpiji Aman Sampai Akhir Tahun

GM Pertamina MOR IV Yanuar Budi Hartanto (baju merah) memeriksa
ketersediaan stok elpiji ukuran tiga kilogram di SPBU Fatmawati.

Semarang-Memasuki masa tutup tahun, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV telah melakukan sejumlah langkah persiapan antisipatif, terutama untuk mencegah kekurangan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji bersubsidi di waktu libur Natal dan Tahun Baru.

Sejumlah agen dan pangkalan yang berada di wilayah MOR IV mendapat pemantauan dan perhatian, agar masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji ukuran tiga kilogram. Sebab, mayarakat biasanya memanfaatkan momentum perayaan Natal dan Tahun Baru meningkatkan aktivitas masak memasak. Baik membuat kue atau masakan lainnya, untuk ajang berkumpul bersama keluarga.

General Manager Pertamina MOR IV Yanuar Budi Hartanto mengatakan sebagai langkah antisipatif memantau ketersediaan BBM dan elpiji bersubsidi itu, pihaknya sudah membentuk satuan tugas (satgas) yang bertugas untuk memonitor kebutuhan masyarakat tersebut. Satgas itu akan mulai bertugas pada 18 Desember 2017, sampai sepekan setelah Tahun Baru.

Menurutnya, sudah disiapkan 830 SPBU di wilayah Jateng-DIY untuk melayani penjualan elpiji ukuran tiga kilogram dengan harga sesuai ketentuan pemerintah.

Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan gas melon tersebut, pihaknya juga telah menggelar operasi pasar di 50 titik secara serentak di 13 kota di Jateng-DIY. Di samping itu, pihaknya juga melakukan penambahan fakultatif tabung elpiji ukuran tiga kilogram sebanyak 129 ribu tabung, yang tersebar di wilayah Jateng-DIY.

Oleh karenanya, jelas Yanuar, masyarakat diimbau tidak perlu resah dan panik dengan adanya isu kelangkaan elpiji ukuran tiga kilogram.

"Tidak perlu resah dan risau terjadi kekosongan stok. Suplai di Semarang aman terkendali, karena dekat dengan Tanjung Emas. Kan ada tempat pengisian elpiji di sana. Kondisi di Jateng-DIY pada umumnya lancar dan normal. Ini juga sama untuk suplai BBM. Sampai akhir tahun, baik BBM maupun elpiji aman," kata Yanuar.

Lebih lanjut Yanuar menjelaskan, untuk menjaga pasokan elpiji di masyarakat, pihaknya menunjuk SPBU sebagai etalasi dan stabilisator harga elpiji tiga kilogram dan 12 kilogram. Dipilihnya SPBU, karena lokasinya yang strategis dan mudah diakses masyarakat. Sehingga, efektif untuk mengatasi kekosongan di tingkat agen atau pangkalan lainnya. (K-08)