Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Wali Kota Ingatkan Personel BPBD Siaga di Daerah Rawan Banjir

Personel BPBD Kots Semarang menggelar simulasi pertolongan korban
banjir di Sungai Banjir Kanal Barat, Rabu (6/12). 
Semarang-Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengingatkan kepada para personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tim relawan bencana, petugas Basarnas Semarang dan personel lain yang peduli dengan kebencanaan untuk selalu sigap dan siaga menghadapi bencana di Kota Semarang. Terutama, untuk bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung. Termasuk, dari anggota yang telah ditunjuk dalam kelurahan siaga bencana (KSB) yang telah terbentuk di 35 kelurahan di Kota Semarang. 

Pernyataan hendi, sapaan akrabnya, disampaikan ketika memimpn apel siaga bencana dan uji lapang yang diikuti 10 ribu personel, di Bantaran Sungai Banjir Kanal Barat, Rabu (6/12).

Menurutnya, data dari Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) sepanjang 2016 kemarin, bencana yang paling sering terjadi adalah banjir, tanah longsor dan angin puting beliung. Sedangkan di Kota Semarang, potensi kebencanaan yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor.

Hendi menjelaskan, gejala alam dari badai siklon tropis Cempaka yang melintas selatan Jawa Tengah, harus diantisipasi. Karena, dampak dari badai siklon tropis itu memengaruhi perubahan cuaca. Dari semula daerah yang tidak pernah terjadi banjir, ketika dilintasi badai siklon tropis Cempaka menimbulkan bencana alam berupa banjir dan air pasang.

Oleh karenanya, melalui apel kesiapsiagaan yang digelar, setiap elemen harus siaga dan bergerak. Terutama, siaga di daerah-daerah rawan banjir. Misalnya di kawasan Mangkang, Sawah Besar, Kaligawe dan Dinar Indah.

"Di Semarang khususnya, sangat rawan dengan potensi-potensi bencana. Di sejumlah media ada badai Cempaka dan Dahlia, apapun itu. Itu menunjukkan sebuah gejala alam yang semakin hari semakin meningkat. Dampaknya, hujannya tambah lebat dan air pasang melebihi dari standar hari-hari biasanya," kata Hendi.

Oleh karena itu, lanjut Hendi, terkait dengan penanggulangan bencana dibutuhkan kecepatan penanganan yang ditentukan dari seberapa cepat informasi yang masuk. Sehingga, masyarakat perlu disosialisasikan emergency call center yang bisa dihubungi dan terintergerasi dengan instasi langsung.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Semarang Agoes Hermunanto menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan antisipasi kebencanaan yang berkoordinasi dengan instansi terkait. Pihaknya juga bersiaga penuh menghadapi kemungkinan terburuk, yang tejadi di musim hujan.

'Saya imbau kepada masyarakat, untuk segera melapor ke petugas terkait jika terjadi bencana," ujarnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar