Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

BNPB: 2017 Terjadi 2.300 Lebih Bencana Alam Dengan Skala Besar di Indonesia

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB
Semarang-Sepanjang 2017 kemarin, sejumlah wilayah di Indonesia kerap dilanda bencana alam. Mulai dari bencana banjir, tanah longsor hingga angin puting beliung.

Daerah-daerah di Indonesia yang paling sering terjadi bencana alam pada tahun kemarin adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Aceh dan juga Kalimanten Selatan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, ada sekira 2.341 kejadian bencana alam di seluruh wilayah di Tanah Air.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan akibat bencana alam yang terjadi itu, mengakibatkan 3,49 juta jiwa masyarakat harus mengungsi dan 47.442 rumah rusak berat dan ringan.

Sementara, fasilitas pendidikan yang dilapokan mengalami kerusakan ada 1.272 unit dan 113 fasilitas kesehatan juga rusak. Serta, 698 rumah ibadah mengalami kerusakan.

Apabila dihitung kerugian yang dialami akibat bencana, jelas Sutopo, jumlahnya mencapai Rp30 triliun. Sedangkan dampak kerugian material paling besar ada di Pulau Bali, karena aktivitas vulkanik dari Gunung Agung. Yakni mencapai Rp11 triliun, karena ekonomi pariwisata di pulau tersebut terganggu.

"Kalau berdasarkan hasil rekap data yang dilakukan BNPB, total selama 2017 ada 2.341 kejadian bencana alam yang dilaporkan. Ini bencana-bencana yang cukup besar di Indonesia. Kalau di Jateng saja itu ada 2.463 bencana. Kenapa di Jateng banyak, karena yang kecil-kecil juga ikut dihitung," kata Sutopo.

Lebih lanjut Sutopo menjelaskan, jumlah bencana alam paling banyak ada di wilayah Jateng. Yakni mencapai 2.463 kasus. Hal itu terjadi, karena setiap kasus kebencanaan, termasuk yang kecil ikut dilaporkan.

"Banyaknya bencana di Jateng yang dilaporkan, karena masyarakat selalu meminta bantuan ke BPBD. Ada laporan sapi tercebur sumur, minta bantuannya ke BPBD," ujarnya.

Sementara, untuk di wilayah Jateng dampak bencana paling buruk menjelang akhir tahun. Yaitu, ada perlintasan badai siklon tropis Cempaka yang mengakibatkan banjir bandang dan angin puting beliung di sejumlah wilayah di Jateng.

"Setidaknya ada 26 kabupaten/kota di Jateng, Jabar dan DIY yang terkena dampak dari badai Cempaka. Kerugiannya kurang lebih Rp1,3 triliun," tandas Sutopo.
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar