Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Mengenang Masa Kecil, Ganjar Bikin Novel Biografi "Anak Negeri"

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyerahkan novel biografi tentang
dirinya kepada sejumlah tokoh masyarakat di Desa Kunti, Kecamatan
Andong, Kabupaten Boyolali. 
Boyolali-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sepertinya memiliki masa kecil yang cukup indah dikenang, sehingga dibukukan dalam novel biografi berjudul "Anak Negeri: Kisah Masa Kecil Ganjar Pranowo".

Sebagai bentuk rasa syukur dengan terbitnya buku biografi itu, sesi peluncuran buku dilakukan di tengah sawah di Dusun Sawit, Desa Kunti, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali, Senin (29/1) sore.

Ganjar Pranowo dalam rilis yang diterima kilas9.com mengatakan buku tersebut merupakan bukunya yang ketiga, dan buku tersebut ditulis Gatotkoco Suroso.

Menurutnya, intisari dari buku yang ditulis selama dua tahun itu menyuguhkan masa kecil dirinya ketika tinggal di desa.

"Buku ini ditulis dalam proses yang cukup lama, dan penulis melakukan wawancara serta riset langsung ke teman-teman masa kecil dan keluarga saya," kata Ganjar.

Dalam buku itu diceritakan, masa kecil Ganjar hidup dengan kesederhanaan. Ayahnya yang merupakan polisi betpangkat rendahan, harus bekerja keras menghidupi istri dan enam anaknya.

Sang ibu, Sri Suparni, mencoba membantu perekonomian keluarga dengan berjualan kelontong dan bensin. 

"Waktu kecil saya bantu jualan bensin. Kulakan angkat jeriken, kalau Lebaran lek-lekan sama kakak saya jaga warung," kenangnya. 

Satu hal yang ia rindukan dari masa kecil adalah berangkat ke sekolah bareng teman-temannya. "Kalau berangkat itu saling ngampiri, nyeker bareng karena nggak punya sepatu," ujarnya. 

Satu kenangan pahit yang membekas dan masih diingatnya, ketika sekeluarga harus "terusir" dari rumahnya di Tawangmangu. Rumah tersebut dijual, namun pembelinya memberi izin masih bisa menempati hingga mendapat rumah kontrakan. Namun, suatu malam si pembeli rumah meminta keluarganya segera pindah.

Meski merasa dilanggar perjanjiannya, ayah Ganjar mengalah. Semalaman hingga subuh pergi mencari rumah kontrakan, dan terpaksa tinggal di rumah bersebalahan dengan pabrik gamping. 

Sementara, Gatotkoco Suroso menambahkan, buku dengan tebal 344 halaman itu memang ditulis selama dua tahun.

Novel tentang masa kecil gubernur Jateng diharapkan bisa memberi inspirasi kepada pembacanya, bahwa keterbatasan kondisi ekonomi pada masa kecil tidak perlu menjadi penghalang untuk terus berjuang mencapai cita-cita.

"Terlahir dari keluarga sederhana, menjadikan Pak Ganjar menjalani hidup penuh dengan perjuangan. Melalui sang ayah, anak kelima dari enam bersaudara itu terdidik dengan disiplin tinggi," paparnya.

Diketahui, Gatotkoco Suroso kerap menulis biografi tokoh-tokoh terkenal di negeri ini. Satu di antaranya adalah Presiden RI Joko Widodo. Kisah Jokowi dituangkan melalui buku berjudul Jokowi: Si Tukang Kayu yang terbit pada 2012. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar