Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

DKP Jateng Tegaskan Produk Ikan Kaleng Makarel Aman Dikonsumsi

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng Lalu M Syafriadi menga-
jak masyarakat untuk kembali mengonsumsk ikan kaleng yang sempat
ramai karena diduga mengandung parasit cacing, Jumat (6/4).
Semarang-Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah membagikan ratusan lebih produk ikan kaleng makarel secara gratis kepada masyarakat Kota Semarang, Jumat (6/4). Bahkan, tidak hanya membagikan tetapi juga diikuti dengan makan olahan produk ikan kaleng makarel bersama.

Kepala DKP Jateng Lalu M. Syafriadi mengatakan melalui kegiatan tersebut, pihaknya ingin memberikan informasi yang benar kepada masyarakat tentang produk ikan kaleng makarel.

Oleh karena itu, jelas Syafriadi, untuk menepis keraguan masyarakat tentang produk olahan ikan kaleng makarel yang disebut mengandung parasit cacing pihaknya mengajak masyarakat kembali mengonsumsi ikan kaleng. Hal itu juga berkaitan dengan upayanya menggalakkan masyarakat gemar makan ikan.

"Kita ingin memertegas bahwa apa yang diinfokan kepada masyarakat lewat BPOM terkait dengan kandungan cacing yang ada di produk kaleng. Bahwa proses yang dilalui sudah benar, yaitu menerapkan ISO-22000. Di samping itu juga, ini sudah aman karena proses memasak selama empat jam dengan suhu 140 derajat celcius," kata Lalu.

Produk olahan ikan kaleng makarel yang sempat ramai
karena diduga mengandung parasit cacing. 
Lebih lanjut Syafriadi menjelaskan, kegiatan mengajak masyarakat mulai gemar makan ikan juga dalam rangka meningkatkan konsumsi makan ikan di Jateng. Sebab, pada 2017 kemarin tingkat konsumsi ikan di provinsi ini masih jauh dari target nasional.

"Pada tahun kemarin tingkat konsumsi makan ikan Jateng baru 26,71 kilogram per kapita per tahun, padahal target nasional adalah 43 kilogram per kapita per tahun," ujarnya.

Sementara, perwakilan dari PT Maya Food sebagai distributor sekaligus produsen dari produk ikan kaleng makarel Botan, Jones Simbolon menambahkan, akibat dari informasi yang beredar belakangan ini membuat proses produksi berhenti. Bahkan, pihaknya juga sempat menarik produk yang sudah beredar di pasaran.

Namun demikian, yang paling dirugikan adalah para pekerja. Karena, hampir 400 karyawan dirumahkan hingga persoalan selesai.

"Dampak daripada itu, akhirnya sampai hari ini kita tetap belum ada kegiatan proses produksi. Kami masih menunggu keputusan dari pemerintah yang menyatakan permasalahan sudah selesai," ujarnya.

Diwartakan sebelumnya, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan ada 27 produk olahan ikan makarel dalam kaleng yang diduga mengandung parasit cacing. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar