Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Jokowi: Konflik Sosial Berlatar Agama Harus Diwaspadai

Presiden Joko Widodo berbicara tentang ancaman konflik sosial yang
berlatar belakang agama kepada ribuan tokoh agama dan penyuluh
agama se-Jawa Tengah di Lapangan Simpang Lima Semarang.
Foto: ISTIMEWA 
Semarang-Presiden Joko Widodo meminta kepada masyarakat Indonesia, agar mewaspadai potensi konflik sosial yang berlatar belakang agama. Hal itu dikatakan Jokowi di hadapan 5.711 tokoh agama se-Jawa Tengah di Lapangan Simpang Lima Semarang, Sabtu (14/4).

Menurutnya, Indonesia adalah negara besar dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang memiliki 714 suku bangsa dan lebih dari 1.100 bahasa lokal. Bahkan, Indonesia juga memiliki adat istiadat berbeda-beda dan tersebar di lebih dari 17 ribu pulau.

Oleh karena itu, jelas mantan gubernur DKI tersebut, masyarakat Indonesia harus bisa mengantisipasi munculnya potensi konflik sosial yang berakarkan pada agama.

"Koflik sosial dengan akar agama harus tetap terus kita waspadai, terus kita antisipasi. Hal inilah yang sekali lagi harus menjadi perhatian kita bersama, karena Indonesia adalah negara besar," kata Jokowi.

Lebih lanjut Jokowi menjelaskan, sebagai negara besar, Indonesia juga menjadi sorotan dunia karena keanekaragamannya. Baik suku, agama dan budayanya. Sehingga, dengan kemajemukan yang dimiliki tersebut bisa terjaga kalau masyarakatnya penuh dengan toleransi dan kerukunan.

"Saya berterima kasih karena Indonesia memiliki tokoh agama yang selalu mengajarkan toleransi, persatuan, kerukunan, persaudaraan dan mengedepankan dialog dengan kesabaran," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut mantan wali Kota Surakarta tersebut, pemerintah menaruh hormat kepada para tokoh dan pemuka agama di Tanah Air yang telah berperan di dalam menjaga persatuan, kesatuan, persaudaraan dan kerukunan umat beragama di Indonesia.

"Sebagai pemerintah saya minta maaf karena belum bisa memberikan apresiasi yang lebih kepada tokoh agama maupun penyuluh. Saya tahu, banyak yang non PNS dan honornya saya juga tahu. Saya akan berusaha, kalau bisa tahun ini kalau tidak bisa ya maksimal tahun depan agar honor yang ada dua kali lipat," pungkasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar