Lewat Musik, Youtuber Kenalkan Budaya Sambil Keliling Pulau Jawa Selama 22 Hari Dengan All New Rush

Youtuber sekaligus komposer ucapan, Eka Gustiwana (dua dari kiri)
ketika berdialog dalam acara Nasmoco Festival Great Sale di Atrium Mal
Paragon Semarang, Rabu (11/4) malam.

Semarang-Budaya Jawa mempunyai keunikan tersendiri dan mampu menarik minat Youtuber sekaligus komposer ucapan, Eka Gustiwana. Terbukti, selama 22 hari Eka bersama enam temannya melakukan perjalanan keliling Pulau Jawa. Setidaknya ada 20 kota yang akan disinggahi.

Ditemui saat mengisi acara di "Nasmoco Festival Great Sale" di Mal Paragon Semarang, Rabu (11/4) malam, Eka menceritakan perjalanannya tersebut dengan mengendarai Toyota All New Rush.

Menurutnya, ia memang sengaja melakukan perjalanan keliling 20 kota di Pulau Jawa untuk membuat album khusus keunikan budaya Jawa. Album tersebut rencananya akan diselesaikan sebelum Lebaran, dan dirilis pada Juli 2018 mendatang.

Selama dalam perjalanan itu, ia tidak hanya membuat lagu tetapi juga video yang akan diunggah ke YouTube. Beberapa suara unik yang ditemui di sepanjang perjalanan akan direkam, mulai dari alat musik, suara alat musik, alam, musisi lokal dan suara-suara orang di pinggir jalan.

Eka Gustiwana ketika berpose di depan mobil Toyota All
New Rush di Atrium Mal Paragon Semarang.

Eka menjelaskan, ada motivasi tersembunyi yang akan disampaikan ketika album tersebut dirilis ke publik.

"Motivasinya ingin memerkenalkan bahwa Jawa itu punya kekayaan budaya yang luar biasa. Karena, anak muda sekarang lebih senang dengan musik luar negeri. Saya ingin membuat teladan buat mereka bahwa di Indonesia, di Jawa juga punya musik-musik bagus," kata Eka.

Lebih lanjut pencipta lagu "Demi Tuhan" itu menjelaskan, nantinya album hasil keliling Pulau Jawa itu akan berisi 10 lagu dan saat ini sudah tercipta 3-4 lagu. "Masih rahasia, nanti saja kalau sudah selesai," ucap Eka sambil tersenyum.

Ada hal yang membuatnya terkesan dalam perjalanannya sampai di empat kota ini, yakni ketika berada di Kabupaten Batang.

"Yang paling berkesan adalah Batang, karena saya nyasar selama dua jam di hutan dan engga bisa pulang," pungkas Eka. (K-08)