Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Premium Langka di Jamali, Jonan: Kita Ubah Perpresnya Untuk Pertamina

Ignatius Jonan, Menteri ESDM
Ungaran-Saat ini, pemerintah merevisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Menteri ESDM Ignatius Jonan mengatakan revisi itu terkait dengan penugasan dari pemerintah kepada Pertamina, untuk kembali menjual Premium di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali).

Menurutnya, saat ini Kementerian ESDM sudah mengajukan ke Pertamina untuk menyiapkan pasokan Premium di wilayah Jamali. Tujuannya, untuk menjaga ketersediaan Premium di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dengan revisi perpres tersebut, lanjut Jonan, maka penugasan Premium berlaku tidak hanya untuk luar Jamali. 

"Arahan bapak presiden oke, kita ubah menyesuaikan perpresnya, Premium juga diwajibkan di areal Jawa, Madura dan Bali supaya pasokannya tidak berkurang. Kan sebenarnya begini, harga Pertalite bedanya besar dengan Premium. Kalau bedanya sedikit, mungkin tidak masalah. Jadi ini kita sekarang wajibkan lagi untuk disalukan di seluruh Jawa, Madura dan Bali," kata Jonan di Ungaran.

Lebih lanjut mantan direktur utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu menjelaskan, untuk bisa segera diterapkan masih membutuhkan waktu pelaksanaannya.

"Mungkin 2-4 pekan lagi Premium sudah dijual kembali di SPBU di wilayah Jamali," ujarnya.

Diketahui, penyediaan Premium dan Solar yang saat ini hanya ditugaskan pemerintah ke Pertamina saja. Yakni untuk wilayah di luar Jamali. Sedangkan Pertamina hanya menyalurkan BBM bersubsidi jenis Solar untuk kalangan pengusaha.

Kementerian ESDM sudah berkirim surat ke Pertamina, untuk memasok kembali BBM jenis Premium di wilayah Jamali. Dengan demikian, salah satu indikator terjadinya inflasi karena harga BBM sudah bisa teratasi. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar