Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Kurangi Aktivitas Anak Dengan Gadget, Kelurahan Ngemplak Simongan Usulkan Kampung Ramah Anak

Warsito
Lurah Ngemplak Simongan
Semarang-Pada tahun kemarin, Pemkot Semarang meraih penghargaan sebagai Kota Layak Anak (KLA). Atas penghargaan tersebut, pemkot berkomitmen mewujudkan lingkungan yang ramah bagi tumbuh kembang anak dan mengedepankan pemenuhan hak dan perlindungan anak. 

Untuk menjadi Kota Layak Anak, ada indikator penilaian yang bisa menjadi penentu. Di antaranya hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dan kesejahteraan dasar.

Sebagai implementasi dari Kota Layak Anak, salah satu kelurahan di Kota Semarang mencoba menerapkannya di wilayahnya. Yakni di Kelurahan Ngemplak Simongan.

Adalah Warsito, Lurah Ngemplak Simongan yang mengusulkan salah satu wilayahnya menjadi kampung tematik Kampung Ramah Anak.

Menurutnya, Kampung Ramah Anak hanya untuk memberikan ruang kepada anak-anak di wilayahnya dengan memanfaatkan lahan milik negara yang tidak terpakai secara maksimal. Yakni sebuah lapangan voli yang berada di empat rukun tetanggga (RT) di wilayah RW 1.

"Mengambil tema kampung tematik ramah anak, karena jumlah usia anak ada sekitar 200an. Usia balita sampai usia sekolah dasar (SD). Nantinya, lokasi kampung tematik menempati lahan di lapangan voli," kata Warsito.

Menurutnya, saat mengusulkan tema kampung tematik itu baik Wali Kota Hendrar Prihadi maupun Wakil Wali Kota Hevearita Gunaryanti mengaku memberi dukungan penuh. Sebab, Kota Semarang juga telah dinobatkan sebagai Kota Layak Anak. Sehingga, kampung di wilayahnya bisa menjadi salah satu pendukung Kota Layak Anak.

Warsito menjelaskan, dengan adanya Kampung Ramah Anak juga akan memberikan solusi bagi orang tua yang kerap pusing karena anak-anaknya sering bermain gawai dibanding bermain di luar rumah.

"Dan selama ini kan kegiatan anak banyak istilahnya bermain HP. Dengan terbangunnya Kampung Ramah Anak ini bisa terpecahkan, ada sarana bermain baru bagi anak-anak," ujarnya.

Untuk mewujudkan kampung tematik Kampung Ramah Anak, jelas Warsito, pihaknya mendapatkan kucuran dana kurang lebih Rp200 juta. Dana tersebut berada di Kecamatan Semarang Barat dan baru bisa dibelanjakan, ketika proyek mulai dijalankan.

Sementara itu, guna menghidupkan perekonomian warga sekitar lapangan bermain tersebut nantinya juga akan dibangun sejumlah shelter khusus menjual jajanan anak yang sehat dan bergizi. 

"Sama itu usulan shelter untuk jualan anak kecil-kecilan guna penunjang anak-anak yang bermain. Nanti, dengan terbangunnya arena anak, otomatis warga sekitar bisa mendapatkan manfaatnya," jelas Warsito.

Dirinya berharap, Kampung Ramah Anak yang ada di wilayahnya itu mampu memberikan manfaat yang besar bagi Kota Semarang. Bahkan, dirinya juga memersilakan sejumlah pihak bisa mengisi sejumlah agenda di lapangan tersebut.

"Itu ke depannya ada arah ke situ, kita isi itu. Karena, selama ini lahan tersebut sering dimanfaatkan permainan keliling yang sering menyewa. Tapi nanti warga sendiri yang mengelolanya," pungkasnya.

Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar