Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Terapkan Green Chiller, Phapros Bisa Hemat Energi Sampai 20 Persen

Dirjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian
ESDM Rida Mulyana ketika meresmikan penggunaan green chiller di
pabrik Phapros Semarang, Jumat (4/5).
Semarang-Guna menghemat pengeluaran dan menekan biaya energi, PT Phapros, Tbk menerapkan pemakaian green chiller sebagai sistem pendingin berbasis hidrokarbon ramah lingkungan.

Dalam menerapkan penggunaan green chiller berbasis hidrokarbon tersebut, Phapros menggandeng Kementerian ESDM dan GIZ.

Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami mengatakan pihaknya terus berkomitmen di dalam mengimplementasikan perusahaan yang ramah lingkungan, terutama dalam hal pemakaian energi.

Menurutnya, dengan menggunakan green chiller berbasis hidokarbon manfaat yang didapatkan adalah menurunkan biaya operasional di sektor energi. Sebab, green chiller bisa menghemat pengeluaran biaya listrik lebih dari 20 persen atau sekira Rp500 juta dari sebelumnya.

Emmy, panggilan akrabnya menjelaskan, melalui penggunakan teknologi terbarukan dan ramah lingkungan maka akan semakin menguatkan citra perusahaan yang konsisten melakukan efisiensi energi.

Selain itu, Phapros menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang telah menerapkan teknologi green chiller berbasis hidrokarbon.

"Kami berkomitmen dalam pengembangan masyarakat dan lingkungan. Sehingga, penerapan green chiller menjadi wujud nyata kinerja kami. Bahkan, penerapan green chiller ini merupakan poyek pertama di Indonesia dan diharapkan bisa menjadi percontohan bagi perusahaan lainnya," kata Emmy di sela peresmian penggunaan teknologi green chiller, Jumat (4/5).

Sementara, Dirjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana mengapresiasi upaya dari Phapros yang peduli terhadap lingkungan sekitar.

Menurutnya, ada hal menarik di dalam mengembangkan refrigeran hidrokarbon. Yakni, mampu menghemat energi dan biaya.

"Kita terfokus penyediaan energi pada satu sisi, yaitu melalui pemerataan sesuai instruksi Pak Jokowi. Tapi, di Jawa, Sumatera dan daerah lain di luar Papua, ternyata pemakaian energinya sangat boros. Oleh karena itu, mengapa kita perlu menghemat energi," ujarnya.

Lebih lanjut Rida menjelaskan, ada tiga hal yang membuat negara mengembangkan refrigeran hidrokarbon. Yakni tentang ketersediaan bahan baku, ramah lingkungan dan memanfaatkan sumber energi lainnya. Serta mendorong industri dalam negeri bisa memproduksi refrigeran hidrokarbon. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar