Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Cegah Stunting dan TBC, Dinkes Sukoharjo Gelar Jambore Kesehatan

Kader kesehatan Kabupaten Sukoharjo sedang mengikuti kegiatan
Jambore Kader Kesehatan, dalam rangka mengkampanyekan program
Germas di Obyek Wisata Tawangmangu, Sabtu (28/7).
Tawangmangu-Ratusan kader kesehatan dan kader pemuda siaga sehat (Dasiat) se-Kabupaten Sukoharjo, mengikuti Jambore Kader Kesehatan di Obyek Wisata Tawangmangu, Sabtu (28/7). 

Kegiatan tersebut dalam rangka memasyarakatkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo.

Jambore Kader Kesehatan ke-13 tersebut mengambil tema "Cegah Stunting dan Stop TBC".

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah dr. Yulianto Prabowo, M.Kes mengatakan mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati, dan program Germas menjadi solusi untuk mengubah perilaku masyarakat ke arah lebih baik dan sehat.

Para kader kesehatan, jelas Yulianto, mendapat pelatihan dan pendampingan mater kesehatan dari Dinas Kesehatan setempat. Mulai dari respon tentang kesehatan, pemetaan permasalahan kesehatan di wilayah masing-masing dan juga ikut membantu menyukseskan program Germas kepada masyarakat Sukoharjo.

Dirinya mengapresiasi langkah dari Dinkes Sukoharjo melalui kegiatan Jambore Kader Kesehatan, yang dikemas dengan cara menarik.

"Germas menjadi fokus pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sehat. Ada berbagi cara mengkampanyekan perilaku hidup sehat dalam program Germas ini," kata Yulianto.

Sementara, Kepala Dinkes Sukoharjo dr. Nasruddin, M.Kes menambahkan, pada jambore kali ini diikuti kader Dasiat. Yakni berasal dari pemuda dan pemuda Sukoharjo, atau yang biasa disebut kalangan milenial.

Menurutnya, keterlibatan kader muda dalam ikut mengkampanyekan program Germas sangat dibutuhkan. Sebab, generasi milenial dianggap lebih melek teknologi informasi, sehingga penyampaikan kepada masyarakat atau teman-teman sebaya lebih mengena.

"Kader Dasiat ini sudah terbentuk kurang lebih enam tahun, dan kontribusi mereka luar biasa. Sudah cukup banyak yang mereka bantu dari kegiatan kita, dalam memberikan informasi tentang hidup sehat kepada orang sekitarnya," ujarnya.

Saat ini, jelas Nasruddin, kader Dasiat sudah terbentuk di 280 desa se-Kabupaten Sukoharjo. Kader Dasiat sekarang sedang menggalakkan program "Road to Kampung", untuk memetakan persoalan kesehatan di wilayah yang dikunjungi. (K-08) 
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar