Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

BPBD Jateng Ingatkan Ancaman Kebakaran Hutan Saat Musim Kemarau

Petugas Pemadam Kebakaran usai memadamkan kebakaran lahan per-
tanian. Foto: ISTIMEWA 
Semarang-Kebakaran di daerah hutan atau lereng gunung kerap terjadi, terutama di musim kemarau sekarang ini. Sehingga, upaya antisipatif untuk mencegah bencana kebakaran hutan dan gunung perlu dilakukan.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan dibutuhkan adanya koordinasi dan kerja sama serta pemahaman bersama, mengenai bahaya kebakaran hutan dan lereng gunung saat musim kemarau.

Menurutnya, pemicu dari kebakaran hutan dan di lereng gunung bisa bermacam-macam. Namun yang paling sering adalah membuang puntung rokok sembarangan dengan api belum padam, dan meninggalkan bekas api unggun dengan sedikit bara.

Sarwa menjelaskan, potensi-potensi tersebut mudah menyulut terjadinya kebakaran hutan. Sebab, saat musim kemarau tiupan angin menjadi sangat kencang dan banyak daun kering yang beterbangan.

Selain itu, jika sudah terjadi kebakaran hutan atau di lereng gunung akan sulit upaya pemadamannya. Karena, hanya bisa dengan cara manual di titik-titik sebaran api.

Bahkan, pemadaman dengan heli juga tidak mungkin dilakukan akibat tidak cukupnya pasokan air untuk pemadaman.

"Yang kita antisipasi adalah bagaimana mengimbau kepada seluruh penjaga kawasan gunung, terutama pos pendakian untuk hati-hati saat membuka api unggun. Biasanya, pendaki itu bekal air minumnya terbatas dan tiupan angin juga kencang. Juga imbauan untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan," kata Sarwa, Jumat (10/8).

Lebih lanjut Sarwa juga mengimbau kepada masyarakat petani, terutama yang dekat dengan kawasan hutan untuk tidak membakar jerami tanpa diawasi. Sebab, jerami yang terbakar akan mudah tertiup angin dan kemudian jatuh di tumpukan daun kering di kawasan hutan.

"Di Kudus itu sudah tiga kali ada laporan kebakaran di areal lahan tebu. Kita belum tahu, itu sengaja dibakar atau terbakar. Tapi mobil damkar kita sudah standby di Kudus untuk membantu," pungkasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar