Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

BPJS Kesehatan Semarang Tambah Apotek Pengampu Atasi Kekosongan Obat Program Rujuk Balik

Kepala BPJS Kesehatan Semarang Bimantor menyebut, ada tiga
apotek pengampu tambahan untuk peserta Program Rujuk Balik.
Semarang-BPJS Kesehatan Cabang Semarang memerluas pelayanan obat bagi peserta Program Rujuk Balik (PRB), dengan menambah tiga apotek PRB.

Penambahan tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan Apotek Kimia Farma 71 Semarang di Jalan Dr. Soetomo Nomor 3 Semarang, Apotek Kimia Farma 18 Semarang Jalan Pemuda Nomor 135 Semarang dan Apotek Kimia Farma 324 Semarang di Villa Ngalian Permai Bl B/1 Ngaliyan Ngaliyan Semarang.

Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Semarang Bimantoro mengatakan sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 8 tahun 2017, BPJS Kesehatan dalam menjalankan program JKN-KIS wajib meningkatkan jumlah kerja sama dengan apotek yang memenuhi persyaratan untuk menjamin ketersediaan obat PRB.

Dalam rilis Bimo, panggilan akrabnya menjelaskan, sampai dengan saat ini BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Semarang telah bekerjasama dengan delapan apotek PRB di Kota Semarang dan lima apotek PRB di Kabupaten Demak. 

Berdasarkan data BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Semarang, jelas Bimo, tercatat jumlah peserta dengan sembilan penyakit yang masuk dalam PRB. Di antaranya diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, epilepsi, stroke dan lupus. Sedangkan jumlah peserta PRB pada 2016 sebanyak 50.734, dan di 2017 menjadi 59.445 peserta. Sementara pada semester I 2018, jumlahnya telah mencapai 62.923 peserta.

"Tren peningkatan jumlah peserta Program Rujuk Balik saat ini sangat pesat, sudah mencapai lebih dari 62 ribu. Sehingga  kami perlu menambah kerja sama dengan apotek rujukan lainnya," kata Bimo. 

Lebih lanjut Bimo menjelaskan, dengan peningkatan jumlah peserta PRB itu, maka diperlukan perhatian khusus. Sehingga, dengan penambahan kerja sama bisa meminimalkan potensi terjadinya kekosongan obat di fasilitas kesehatan tingkat primer.

"Apotek Kimia Farma telah berkomitmen untuk menyelenggarakan apotek pengampu, apabila terjadi kekosongan obat. Dengan harapan, jika terjadi kekosongan obat pada peserta PRB, maka bisa mengambil obat yang diresepkan ke apotek pengampu dengan membawa pengantar dari apotek asal," tandasnya. (K-08) 
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar