Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Dengan Germas, Kemenkes Upayakan Penurunan Angka Stunting

Kasi Penyebarluasan Informasi Kesehatan Kemenkes Dra. Pimanih
(dua dari kanan) mengajak masyarakat Slawi, untuk menyukseskan
program Germas, kemarin. 
Semarang-Kepala Seksi Penyebarluasan Informasi Kesehatan Kementerian Kesehatan Dra. Pimanih, M.Kes mengatakan Kemenkes mencatat, pada 2017 kemarin ada sembilan juta anak di Indonesia mengalami stunting atau permasalahan kurang gizi kronis.

Stunting, jelas Pimanih, adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis. Sehingga, perkembangan anak pada usianya lambat. 

Menurutnya, kondisi kekurangan gizi sudah terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah lahir.

Biasanya, jelas Pimanih, stunting baru terlihat setelah anak berusia dua tahun. Stunting ini berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit dan menurunkan produktivitas.

Pimanih menjelaskan, dari Kemenkes sebenarnya sudah menggiatkan penanganan stunting. Tidak hanya pemberian makanan tambahan, tetapi juga edukasi kepada masyarakat. Namun, faktor eksternal di lingkungan masyarakat memberikan pengaruh terhadap persoalan stunting. Salah satunya tentang kebersihan sanitas dan fasilitas air bersih.

Sehingga, lanjut Pimanih, dengan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) mengajak masyarakat untuk ikut mencegah stunting.

"Masalah stunting, Kemenkes sudah kasih gizi segala macam ternyata lingkungannya engga sehat, air bersih engga ada dan sanitasi juga engga layak. Akibatnya apa, anak-anak sering sakit. Apa yang dia makan bikin diare. Artinya, itulah akibatnya anak-abak kurang gizi kronis," kata Pimanih di Tegal.

Lebih lanjut Pimanih menjelaskan, pada 2019 mendatang Kemenkes menargetkn penurunan angka prevaalensi stunting hingga 28 persen dari sebelumnya 37,2 persen di 2017. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar