 |
| Menhub Budi Karya Sumadi (kiri) dan Menlu Retno Marsudi (kanan) naik sepeda motor keliling Kota Semarang, dan mengkampanyekan Keselamatan Berkendaraan, Minggu (12/8). Foto: ISTIMEWA |
Semarang-Angka kecelakaan tertinggi di jalanan, didominasi para pengendara sepeda motor. Hal itu diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat mengkampanyekan Keselamatan Berkendara di Semarang, Minggu (12/8).
Menurutnya, perlu ada kesadaran yang tinggi dari masyarakat untuk tertib berlalulintas di jalan, agar angka kecelakaan bisa ditekan.
Budi Karya mengatakan selama ini, para pengendara sepeda motor adalah korban sekaligus pelaku dari kecelakaan lalu lintas di jalan. Sehingga, perilaku dalam berkendara harus diperhatikan.
Oleh karena itu, jelas Budi Karya, pihaknya terus aktif melakukan sosialisasi keselamatan berkendaran bagi pengguna sepeda motor. Misalnya, dengan memberikan contoh langsung berkendara motor yang baik dan benar kepada masyarakat.
"Menyampaikan tentang kampanye keselamatan. Bagi dunia transportasi, keselamatan itu penting sekali. Bahkan, dalam berkendaraan di jalan ada satu angka-angka yang signifikan sekali membuat satu kerugian bagi masyarakat. Kecelakaan menjadi pembunuh nomor dua, sekitar 80 persen dan 72 persen di antaranya itu adalah pengendara motor," kata menhub.
Lebih lanjut Budi Karya menjelaskan, ada dua faktor yang paling memengaruhi kecelakaan pengendara sepeda motor di jalan raya. Pertama soal kelengkapan keselamatan pengendarannya, yakni helm. Kedua kecepatan berkendara.
"Kalau pengendara motor tidak ngebut dan pakai helm, pasti aman," tegasnya.
Oleh karena itu, lanjut Budi, Kampanye Berkendara yang terus didengungkan kepada pengendara sepeda motor adalah "Sayangi nyawa, kurangi kecepatan". (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar