Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

MUI Jateng Sebut Pasangan Jokowi-Ma'ruf Bisa Hilangkan Dikotomi Ulama dan Umara

Ketua MUI Jateng K.H Ahmad Darodji menyebut jika pasangan Jokowi
dan K.H Ma'ruf Amin merupakan pasangan yang mewakili nasionalis
dan religius. 
Semarang-Pasangan bakal calon presiden dan wakil Presiden Joko Widodo dan K.H Ma'ruf Amin resmi mendaftarkan ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jumat (10/8). 

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H Ahmad Darodji mengatakan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin adalah pasangan yang mewakili kaum nasional dan religius, sebagai perwakilan maju di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Menurutnya, sebagai perwakilan nasional dan religius, maka keduanya sudah on the track atau berjalan pada koridor yang benar.

Darodji menjelaskan, Presiden Jokowi merupakan seorang nasionalis yang baik karena juga muslim baik. Demikian juga Kiai Ma'ruf Amin adalah ulama yang jiwa Indonesianya betul-betul nasionalis tulen.

"Sehingga di sini seharusnya nanti, dikotomi antara ulama dan umara itu harus semakin tipis. Bahkan, kalau bisa itu tidak ada dikotomi lagi. Seorang ulama yang benar ya ulama Indonesia itu adalah negarawan. Seorang yang dikatakan nasionalis itu juga dia orang religius, dan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa," kata Darodji saat ditemui di kantornya, Jumat (10/8).

Lebih lanjut Darodji menjelaskan, sebagai seorang ulama yang menjadi panutan, maka tidak boleh menyendiri atau mengasingkan diri dan tidak mau tahu tentang Pancasila.

"Dengan terpilihnya Kiai Ma'ruf Amin, dalam tanda petik mewakili ulama. Jadi, hendaknya dikotomi semakin dipertipis. Seorang ulama harus nasionalis yang baik dan orang nasional juga harus religius," ujarnya.

Sementara, disinggung tentang lembaga MUI akan terseret ke ranah politik, Darodji menampiknya. Sebab, orang-orang atau pengurus MUI paham betul di dalam membedakan antara politik dan beragama. 

"MUI tidak berpolitik praktis, orangnya silakan. Masing-masing punya aspirasi politiknya sendiri. Tapi kalau sudah berada di MUI, lepas baju politiknya itu," tegasnya.

Saat ini, di kelembagaan MUI belum bersuara tentang kemunduran Kiai Ma'ruf sebagai ketua. MUI menunggu sampai adanya tahapan pemilihan nanti. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar