Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Pemprov Jateng Terus Koordinasi Dengan Kementerian PUPR Terkait Penolakan Tol Bawen-Yogya

Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah
Semarang-Pemprov Jawa Tengah terus berkoordinasi dan konsultasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terkait adanya penolakan pembangunan jalan tol Bawen-Yogya dari kalangan DPRD Jateng. 

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan konsultasi diperlukan, karena pembangunan jalan tol Bawen-Yogya masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Bahkan, tol Bawen-Yogya juga masuk dalam rangkaian tol Trans Jawa.

Menurut Ganjar, jika DPRD Jateng memiliki pertimbangan untuk menolak pembangunan jalan tol Bawen-Yogya, maka secepatnya harus berkonsultasi dengan pemerintah pusat.

"Saya minta untuk melakukan sinkronissi dan harmonisasi dengan pusat. Saya dorong untuk kita berkonsultasi dengan pusat. Seandainya dengan berbagai pertimbangan dan itu ada alternatif lainnya terkait dengan program tol, saya tidak keberatan," kata Ganjar, Kamis (18/10).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, tim Pansus Revisi Ranperda RTRW Jateng juga diminta melakukan riset ulang terhadap calon lahan yang akan dibangun jalan tol Bawen-Yogya dengan melibatkan ahli terkait.

"Kalau alasannya karena rawan gempa, tolong cek kembali kondisi geologisnya. Jika alasan lahan subur, tolong dicek juga," ujarnya.

Ganjar menjelaskan, apabila ada usulan pembuatan atau reaktivasi jalur rel kereta api, maka juga harus dibahas bersama sebagai pengganti tol Bawen-Yogya.

Terpisah, Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi menyatakan, jika DPRD merupakan bagian integral dari pemerintah daerah sebagai daerah otonom. DPRD Jateng juga tidak menolak proyek tol Bawen-Yogya sepanjang kurang lebih 71 kilometer tersebut.

"Jawa Tengah masih membutuhkan pembangunan infrastruktur, termasuk jalan tol. Dengan begitu, produk dari Jawa Tengah menjadi efisien dan memiliki daya saing yang lebih tinggi," jelas Rukma. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar