Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Cegah Penyakit Kronis, Gubernur Ajak 3 Ribu Siswa SMA Senam Bersama

Gubernur Ganjar Pranowo menandatangani komitmen Germas dengan
mengajak siswa se-Jateng senam bersama di GOR UPGRIS Kampus 4
Jumat, (23/11).
Semarang-Penyakit tidak menular menjadi momok bagi semua orang, karena akibat fatalnya bisa menyebabkan kematian. Sehingga, upaya pencegahan yang paling mudah dan sederhana adalah rajin berolahraga setiap hari. Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ketika senam bersama tiga ribu siswa SMA dari 40 sekolah se-Jateng di GOR UPGRI Kampus IV Semarang, Jumat (23/11) pagi.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan anak-anak zaman sekarang, ternyata banyak yang belum memahami atau menyukai olahraga secara rutin. Padahal, aktivitas itu bisa mencegah munculnya penyakit berbahaya. Misalnya penyakit jantung, stroke atau hipertensi.

Menurut Ganjar, sejak dini para siswa harus diajak untuk selalu rutin berolahraga untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Tidak hanya rajin berolahraga, tapi juga rutin makan buah dan sayur.

"Dalam politik kesehatan dari sisi hulu, ini membahayakan karena mereka akan punya potensi penyakit yang sangat tinggi sekali. Kalau dari sisi hulu bisa kita cegah, terbiasa cuci tangan sebelum makan, makan buah dan sayur setiap hari dan rutin olahraga sehari 30 menit saja itu akan bisa mencegah," kata Ganjar.

lebih lanjut Ganjar menjelaskan, bila dari sisi hulu bisa dicegah, maka di masa tua kesehatan tetap terjaga.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng dr. Yulianto Prabowo, M.Kes menambahkan, dalam 30 tahun terakhir ini terjadi perubahan pola penyakit yang disebabkan berubahnya perilaku manusia. Penyakit tidak menular sekarang ini tidak hanya menyerang usia senja, tapi telah bergeser ke usia muda.

Salah satu penyebab bergesernya pola penyakit itu, jelas Yulianto, karena masyarakat Indonesia belum membiasakan makan buah dan sayur secara rutin setiap hari.

"Ternyata, menurut survei itu masyarakat kita tidak terbiasa makan buah dan sayur. Apalagi bila dibandingkan dengan negara lain. Padahal, di kita sayur dan buah itu banyak dan murah lagi," ucap Yulianto.

Oleh karena itu, lanjut Yulianto, pihaknya terus melakukan upaya promotif dan preventif untuk mencegah meningkatnya penyakit tidak menular. Yakni melalui program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

"Ini merupakan langkah promotif-preventif kami dengan melakukan pendekatan multi sektor. Para remaja yang menjadi potensi bangsa masa depan harus kuat dan sehat," pungkasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar