Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Jateng Terus Buka Peluang Investasi Sektor Energi dan Gas

Kepala DMPTSP Jateng Prasetyo Aribowo saat menjelaskan prospek
investasi 2019 di MG Setos, Kamis (13/12).
Semarang-Jawa Tengah masih menjadi provinsi yang seksi bagi dunia usaha, untuk membuka industri baru atau merelokasi usahanya dari provinsi lain ke Jateng. Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Prasetyo Aribowo saat menjadi pembicara di acara "Prospek Ekonomi Jawa Tengah di Tahun Politik" di MG Setos, Kamis (13/12).

Menurutnya, terkait dengan performa pertumbuhan ekonomi Jateng sepanjang tahun ini cukup bagus.

Prasetyo menjelaskan, pada triwulan ketiga di Oktober 2018 kemarin, pihaknya mampu membukukan nilai investasi yang masuk ke Jateng sebesar Rp41,9 triliun. Sedangkan target yang ditetapkan tahun ini, sebesar Rp47 triliun.

Sampai saat ini, lanjut Prasetyo, masih banyak calon investor yang masuk daftar tunggu untuk menanamkan investasinya ke Jateng. Salah satunya adalah perusahaan asal Tiongkok, dengan potensi investasi sekira Rp140 miliar.

"PMDN dan PMA masih dikuasasi sektor energi dan gas. Artinya proyek infrastruktur energi kita masih menguasai, terakhir adalah kita tahu PLTU Batang 4 miliar dollar itu sudah 59 persen. Mungkin 2020 bisa operasional tahap pertama 1x2 ribu MW," kata Prasertyo.

Lebih lanjut Prasetyo menjelaskan, sektor usaha lain yang masih seksi di Jateng dan menjadi incaran investor asing adalah tekstil. Sedangkan investasi di dalam negeri, untuk tahun depan masih didominasi sektor konstruksi dan proyek pemerintah.

Sementara itu, Kepala Group Advisory Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra menambahkan, dengan tersambungnya jalan tol Trans Jawa juga akan memberikan angin segar bagi pertumbuhan industri di provinsi ini. Sehingga, semakin banyak perusahaan baru masuk ke Jateng.

"Harapannya, akan terjadi penghematan biaya logistik kurang lebih 33,4 persen, apabila seluruh tol tersambung di seluruh Jawa. Ini harapannya, akan mendukung dunia industri untuk melakukan kegiatannya dan juga mendukung ekspor," ucap Rahmat.

Dirinya juga optimistis, pada 2019 pertumbuhan ekonomi Jateng akan sama dengan tahun ini. Termasuk juga laju inflasinya, tetap terjaga di kisaran 3,5 persen plus minus satu persen. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar