Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Warga Muslim Bangetayu Bantu Pendeta Siapkan Sajian Natal

Sejumlah ibu-ibu pengajian Kampung Bangetayu RT 07 RW 01 tampak
bersemangat membantu menghidangkan makanan untuk para tamu
di rumah Pendeta Eka Laksa saat perayaan Natal, Selasa (25/12).
Semarang-Kesan guyub dan gotong royong begitu kentara, saat memasuki kawasan Kampung RT 07 RW 01 Kelurahan Bangetayu Wetan, Kota Semarang, Selasa (25/12).

Kesan toleransi sangat terasa, ketika warga muslim di kampung itu, terutama remaja putri dan ibu-ibu pengajian memasak makanan hingga menyajikan untuk hidangan Pendeta Eka Laksa beserta tamu yang merayakan Natal.

Salah satu warga, Primawanti mengatakan ia bersama ibu-ibu pengajian kampung sudah sejak Subuh tadi, membantu menyiapkan masakan di rumah Pendeta Eka Laksa. Sedangkan remaja putra dan kaum bapak, memilih menata meja dan kursi untuk para tamu yang datang.

Menurutnya, yang dikerjakan warga itu sudah berjalan belasan tahun lamanya gotong royong ikut menyiapkan perayaan Natal bagi Pendeta Eka Laksa dan tamu-tamunya.

"Sudah seperti saudara sendiri, mas. Kami manggil beliau (Pendeta Eka Laksa) itu dengan pak dhe dan bu dhe," kata Prima saat ditemui di sela menyiapkan hidangan di sebuah ruangan di dalam rumah sang pendeta.

Prima menjelaskan, tradisi yang sudah lama dilakukan warga itu murni sebagai rasa persaudaraan dan tidak memersoalkan perbedaan agama.

Gubernur Ganjar Pranowo (baju batik) memberi ucapan
Natal kepada Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubi
yatmoko di Keuskupan Agung Semarang, Selasa (25/12).
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat bertandang ke rumah Pendeta Eka Laksa juga mengucapkan rasa terima kasih kepada warga setempat. Bahkan, gubernur berkelakar jika nama daerah Bangetayu itu adalah pengejawantahan dari sikap warganya, yaitu ayu banget (cantik sekali-red).

Keguyuban yang dilakukan warga Bangetayu di kampungnya Pendeta Eka Laksa itu, jelas Ganjar, adalah sebuah perilaku yang mahal harganya. Sehingga, sikap toleransi dan saling menghormati harus tetap dijaga dan dilestarikan.

"Ada harmoni di kampung ini. Pak pendeta ini setiap tahun setiap Natal, ibu-ibu di sini semua memasak. Engga peduli agamanya apa, mereka juga melayani. Bahkan, kemarin pada saat mau halal bihalal di hari Idul Fitri engga ada tempat, pakai rumahnya pak pendeta. Inilah suasana yang mesti kita rawat terus menerus, bahwa praktik Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika itu berjalan di sini," kata Ganjar.

Oleh karena itu, jelas Ganjar, tradisi untuk merawat Bhinneka Tunggal Ika harus terus didengungkan dan dilestarikan hingga anak cucu kelak. Sehingga, yang dilakukan warga Bangetayu bisa ditiru dan dicontoh serta menjadi panutan bagi warga lainnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar