Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Apindo Jateng Lebih Utamakan Pekerja Dengan Kompetensi Mumpuni

Dua orang mekanik sedang memerbaiki mobil milik konsumen.
Semarang-Kompetensi atau daya saing para pencari kerja sekarang ini lebih kompleks, dan tidak hanya sekadar mengandalkan ijazah dari sebuah perguruan tinggi ternama. Tenaga kerja dengan keterampilan yang mumpuni dan dibutuhkan dunia kerja, sangat mudah terserap di dunia industri.

Ketua Apindo Jawa Tengah Frans Kongi mengatakan para pengusaha sekarang, mulai memilih tenaga kerja yang siap pakai dan siap diserap di dunia industri. Sehingga, pengusaha sekarang tidak perlu lagi melakukan proses pemagangan atau menyekolahkan calon tenaga kerjanya.

Menurutnya, dunia industri sekarang ini lebih mengedepankan tenaga kerja terampil dan mengutamakan kualitas untuk bersaing di pasar dunia.

Frans menjelaskan, Indonesia seharusnya bisa meniru Jerman dan Swis yang menjadi negara industri maju dan berkembang. Karena, pendidikan vokasinya dihargai sangat tinggi dibandingkan sekadar lulusan universitas ternama. 

Sementara di dalam negera, lanjut Frans, justru menghargai lulusan dengan ijazah sarjana. Sedangkan lulusan vokasinya, dihargai lebih rendah dan bertolak belakang dengan negara-negara industri maju.

"Secara ideal, kita membutuhkan tenaga kerja yang siap pakai di dalam arti punya kompetensi dan punya kemampuan teknik. Kami membutuhkan tenaga kerja yang mau kerja keras, punya motivasi tinggi untuk bekerja dan melihat sebagai pengabdian kepada bangsa dan negara. Itu idealnya kita butuh yang seperti itu. Kami dari dunia usaha selalu membina tenaga kerja, untuk bisa terampil dan mengasah keterampilannya," kata Frans saat dihubungi, Selasa (15/1).

Lebih lanjut Frans menjelaskan, apabila pengusaha merekrut tenaga kerja belum terampil, maka ada biaya ekstra yang harus dikeluarkan. Yakni, memberikan keterampilan tambahan bagi tenaga kerja yang sudah direkrut.

"Jadi, kami lebih melihat kompetensi tenaga kerja yang kami terima. Dia mampu kerja atau tidak? Karena dari situlah imbalan kerja yang akan dia peroleh," ujarnya. 

Oleh karena itu, lanjut Frans, para pengusaha menginginkan pemerintah lebih mengedepankan pendidikan atau sekolah vokasi yang mampu menghasilkan tenaga kerja siap pakai. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar