Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Banjir, Dinkes Jateng Waspadai Persebaran Penyakit

Petugas BPBD Kota Semarang dibantu pegawai SDN Kemijen Kota
Semarang membersihkan sisa lumpur akibat banjir yang menggenang
di halaman sekolah itu, belum lama ini.
Semarang-Dalam beberapa hari terakhir ini, di sejumlah daerah di Jawa Tengah mengalami bencana banjir. Di antaranya di Kabupaten Batang, Kabupaten dan Kota Pekalongan serta Kabupaten Kendal. Ribuan warga terpaksa beraktivitas di tengah genangan banjir, dengan ancaman penyebaran penyakit berbahaya.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng dr Yulianto Prabowo, M.Kes mengatakan beberapa daerah yang dilanda banjir, harus menjadi perhatian dari sejumlah pihak. Terutama masyarakat, yang terdampak bencana banjir.

Menurutnya, masyarakat yang daerahnya dilanda banjir harus mewaspadai penyakit berbahaya saat banjir dan pascabanjir.

Yulianto menjelaskan, penyakit yang harus diwaspadai adalah Diare, Leptospirosis dan penyakit kulit berupa gatal-gatal. Karena, dampak banjir utamanya menyebabkan kerusakan sanitasi.

"Kalau banjir itu hubungannya ada beberapa penyakit, terutama diare, leptopirosis dan penyakit kulit. Kenapa kok diare? Ya karena banjir itu jelas merusak santitasi, entah itu ketersediaan air besih atau masalah BAB. Kalau banjir kan jamban tidak bisa digunakan, dan akhirnya BAB sembarangan. Sehingga, virus dan bakteri itu bisa berkembang," kata Yulianto, Kamis (31/1).

Yulianto lebih lanjut menjelaskan, bagi warga yang daerahnya tergenang banjir untuk bisa menjaga kesehatannya. Terutama, masalah buang air besar (BAB). Sehingga, diusahakan tidak BAB sembarangan dan memilih jamban yang masih bisa digunakan.

"Kalau ada tempat pengungsian yang disediakan jamban, itu bisa digunakan. Jangan lantas di tempat sembarangan," tegasnya.

Setelah banjir surut, lanjut Yulianto, masyarakat juga tetap diimbau selalu menggunakan sepatu karet dan sarung tangan karet. Terlebih lagi, saat membersihkan sisa banjir yang disertai endapan lumpur.

"Tujuannya, kalau tangan dan kaki kita ada luka sekecil apapun itu tidak kontak langsung dengan genangan air banjir. Jadi, saya sarankan pakai alas kaki dan sarung tangan yang dipakai kedap air," tandasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar