Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

BPBD Minta Warga di Daerah Rawan Longsor Aktifkan Ronda Malam

Kejadian tanah longsor menutup akses jalan Magelang-Purworejo di
Dusun Jamblang, Desa Kaliabu menyebabkan badan jalan tertutup se
panjang 30 meter. Foto: ISTIMEWA
Semarang-Bencana tanah longsor menjadi salah satu ancaman bencana, yang ada di Jawa Tengah. Daerah di provinsi ini yang rawan terhadap bencana tanah longsor adalah Kabupaten Wonosobo, Purworejo, Banjarnegara, Cilacap, Kebumen, Pemalang, Kudus, Karanganyar dan Brebes.

Salah satu upaya untuk meminimalkan korban di daerah rawan tanah longsor, yakni dengan mengaktifkan kegiatan ronda malam.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng Sarwa Pramana mengatakan sebagai salah satu wilayah dengan ancaman bencana yang cukup banyak, maka masyarakat perlu dilatih tentang upaya penanganan kebencanaan. Salah satunya, cara mencegah dan menimimalkan jatuhnya korban jiwa akibat bencana tanah longsor.

Menurutnya, BPBD Jateng sudah mengajak masyarakat di daerah rawan longsor untuk selalu siap siaga menghadapi bencana. Salah satunya, dengan mengaktifkan kembali kegiatan ronda malam.

Sarwa menjelaskan, dengan mengaktifkan ronda malam di setiap RT di daerah rawan bencana tanah longsor, maka bisa mengetahui dan mendeteksi terjadinya bencana tanah longsor. Terutama, kejadian tanah longsor di malam hari. Sebab, kejadian tanah longsor di malam hari sering kali menimbulkan korban jiwa cukup banyak.

"Saya sampaikan kepada teman-teman, bisa engga diaktifkan ronda malam. Pada saat terjadi bencana tanah longsor malam, itu yang paling fatal. Saya khawatir pada tidur nyenyak tidak ada yang jaga ronda. Sehingga, kearifan lokal dengan menggunakan kentongan diaktifkan lagi. Saya yakin, pada saat terjadi longsor besar didahului dengan suara gemuruh. Sehingga, secara cepat masyarakat dipanggil melalui kentongan itu," kata Sarwa, Jumat (18/1).

Sarwa lebih lanjut menjelaskan, selain meminta warga mengaktifkan kegiatan ronda malam, pihaknya juga telah memasang puluhan alat peringatan dini untuk mengurangi risiko bencana dan jumlah korbannya.

"Ada 60 EWS yang kita pasang untuk mendeteksi bencana tanah longsor, dan itu kita sebar ke sejumlah daerah," pungkasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar