Kapolda Puji Anggota Tetap Sabar Saat Jadi Aksi Massa di Solo

Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengapresiasi anggota yang
selalu mengedepankan sikap profesional dan humanis saat bertugas.

Semarang-Sikap sabar dan selalu mengedepankan rasa humanis harus dilakukan setiap anggota Polri, saat bertugas di lapangan menjaga kegiatan kemasyarakatan. Hal itu ditekankan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono saat memimpin apel pagi di halaman Mapolda, Kamis (17/1).

Menurut kapolda, sikap humanis personel Polri ditunjukkan saat mengamankan aksi massa di Kota Surakarta, Minggu (13/1) kemarin.

Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengatakan para personel Polri dari Polresta Surakarta yang dibantu Brimob Polda Jateng mampu menunjukkan sikap humanis, ketika memberikan pengamanan di acara alumni PA 212 di Gladak Solo. Para anggota polisi itu dengan sabar dan ikhlas, tidak terpancing dengan provokasi yang dilakukan peserta aksi.

Oleh karenanya, jajaran Polda Jateng memberi apresiasi dan penghargaan kepada personel yang mampu menjalankan tugasnya dengan baik saat aksi massa di Solo itu. Sehingga, di masa yang akan datang, para anggota polisi bisa mewujudkan sikap profesional dan mengedepankan rasa kemanusiaan ketika mengamankan aksi massa.

"Tentunya, kami mengapresiasi anggota kita yang menunjukkan tugasnya secara profesional di dalam mengamankan keramaian atau kegiatan masyarakat. Anggota bisa mengedepankan rasa kemanusiaan, sabar dan tidak terpancing emosinya. Itulah wujud daripada profesional Polri, dan wujud sosok anggota Polri dalam pelaksanaan tugasnya mengedepankan hati nurani dan kemanusiaan," kata Condro.

Condro lebih lanjut menjelaskan, sebagai wujud apresiasi institusi terhadap anggota yang mampu menjalankan tugasnya dengan baik diberikan piagam penghargaan.

"Itu wujud apresiasi kami kepada anggota yang berprestasi, dan mampu menjalankan tugas dengan baik. Piagam itu bisa untuk syarat pertimbangan ketika yang bersangkutan akan naik pangkat, atau sekolah," jelasnya.

Diwartakan sebelumnya, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro menyayangkan aksi massa tabligh akbar di Surakarta pada Minggu (13/1) kemarin. Kegiatan yang seharusnya sebagai kegiatan agama, malah menjurus bernuansa politik.

Condro menjelaskan, selama kegiatan berlangsung itu terdengar teriakan mengajak massa untuk memilih calon presiden tertentu. Bahkan, sejumlah orator diketahui menebar kebencian serta permusuhan.

Disinggung soal video viral yang mendelegitimasi kepolisian karena menghalangi kegiatan tabligh akbar, kapolda menyebut tidak ada upaya penghalangan.

"Karena merasa dihalangi polisi, mereka membully dan mendelegetimasi polisi. Seolah-olah memusuhi. Tapi kami tidak represif, tetap senyum dan simpatik meski dibully," jelas kapolda. (K-08)