Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Menpar Inginkan Kunjungan Wisman Candi Borobudur Bisa Samai Angkor Wat Kamboja

Arief Yahya
Menteri Pariwisata
Semarang-Candi Borobudur sebagai salah satu keajaiban dunia, dan menjadi kebanggaan Jawa Tengah serta Yogyakarta belum mampu menandingi Angkor Wat yang ada di Kamboja. Padahal, keduanya sama-sama menjadi keajaiban dunia dan merupakan tempat ibadah umat Budha.

Namun, dari sisi jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung setiap tahunnya, Candi Borobudur kalah bersaing.

Menteri Pariwisata Arief Yahya saat kunjungan kerja di Kota Semarang belum lama ini mengatakan jumlah wisatawan mancanegara yang ke Candi Borobudur setiap tahunnya, tidak kurang 250 ribu orang. Sedangkan Angkor Wat, bisa dikunjungi 2,5 juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya.

Menurutnya, yang menjadi perbedaan mendasar dari jumlah wisatawan antara Angkor Wat dengan Candi Borobudur adalah soal aksesbilitasnya.

Arief menjelaskan, akses ke Candi Borobudur untuk wisatawan mancegara yang paling dekat adalah bandara di Yogyakarta. Namun, saat ini bandara tersebut sudah over kapasitas dan tidak bisa membuka jalur penerbangan baru. Sehingga, dengan pembangunan bandara baru di Kulonprogro, Yogyakarta itu diharapkan bisa mendongkrak jumlah wisatawan.

Sedangkan akses dari Jateng yang menuju Candi Borobudur, lanjut Arief, belum bisa diharapkan. Harapan satu-satunya adalah, pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta bisa segera dilakukan.

"Jumlah kunjungan wisatawan ke Borobudur itu hanya sekitar 250 ribu, baik yang langsung maupun indirect. Kalau indirect itu melalui Bali atau Jakarta. Sementara, jumlah kunjungan wisatawan ke Angkor Wat itu 2,5 juta, 10 kali lipat. Borobudur itu tidak kalah dengan Angkor Wat, yang kalah aksesibilitasnya. Bandara kita di Yogya sudah overloaded. Kelemahan kita memang di akses," kata Arief..

Lebih lanjut Arief menjelaskan, apabila akses menuju ke Candi Borobudur dari Jateng maupun Yogyakarta sudah siap, maka tahap selanjutnya adalah memerbanyak atraksi seninya.

"Wisatawan yang datang jangan cuma melihat saja, tapi suguhi mereka atraksi budaya. Tidak harus masuk ke kompleks candi, tapi bisa juga memberdayakan desa wisata di sekitar Candi Borobudur," jelasnya.

Diwartakan sebelumnya, Kementerian Pariwisata pada tahun ini mencanangkan Candi Borobudur masuk menjadi destinasi unggulan bersanding dengan Bali. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar