 |
| Gubernur Ganjar Pranowo menunjukkan tempat minum yang biasa di- bawanya di setiap berangkat kerja atau saat melakukan tinjauan ke daerah. |
Semarang-Banjir yang melanda di kawasan Sawah Besar Kota Semarang beberapa waktu lalu, membawa banyak sampah dan menyumbat di bawah Jembatan Kaligawe. Kebanyakan sampah yang menyumbat itu, didominasi sampah plastik, terutama sampah botol plastik.
Sampah plastik yang ada di lingkungan menjadi persoalan sosial, dan harus segera ditangani semua pihak. Hal itu ditekankan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan mengajak masyarakat, untuk tidak sering mengonsumsi minuman dari botol plastik dan lebih membawa tempat minum atau tumbler.
Menurutnya, tumbler atau gembes air minum bisa meminimalkan pemakaian botol plastik sebagai penyumbang sampah.
Ganjar juga mengajak para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jateng untuk tidak lagi mengonsumsi botol plastik air minum sekali pakai. Termasuk, tamu yang datang tidak disediakan botol plastik air minum melihatkan gelas dan teko air.
"Tapi intinya bagaimana kita menyelamatkan lingkungan, dan menumbuhkan potensi sumber daya air serta menjaga sungai-sungai tetap bersih. Kita semua keroyokan menyelesaikan persoalan bumi ini dari sampah plastik," kata Ganjar belum lama ini.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, tidak hanya soal penggunaan tempat minum tapi juga kantong plastik belanjaan. Sehingga, diharapkan membawa keranjang bawaan daripada mengandalkan plastik pemberian penjual.
"Kurangi penggunaan sampah plastik. Seperti ibu saya dulu kalau belanja bawa keranjang sendiri," ujarnya.
Selain itu, lanjut Ganjar, masyarakat juga diajak menanam pohon dan menjaga kebersihan sungai untuk mengurangi pencemaran lingkungan. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar