Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Pengembang Akui Jika Tahun Politik Punya Pengaruh di Penjualan Rumah, REI: Harapannya Tidak Terlalu

Pengunjung melihat maket perumahan di salah satu stan yang ikut di
Property Expo Semarang 2019 di Atrium Mal Paragon.
Semarang-Tahun politik yang sedang berlangsung di dalam negeri ini, ternyata mempunyai dampak ke sejumlah sektor usaha. Tidak terkecuali sektor perumahan atau properti.

Pada tahun kemarin, penjualan properti di Kota Semarang dan sekitarnya juga ikut terpengaruh karena iklim politik Tanah Air. Bahkan, dalam setiap pameran yang digelar Real Estat Indonesia lewat Property Expo-nya tidak mampu memenuhi target.

Wakil Ketua REI bidang Promosi, Humas dan Publikasi Jawa Tengah dan juga Ketua Property Expo Dibya Hidayat mengatakan pada 2018 kemarin, memang angka penjualan perumahan tidak seperti yang diharapkan. Padahal, target yang ditetapkan setiap pameran sebanyak 70 unit bisa terjual.

Menurutnya, iklim politik yang memanas dan tidak stabil turut memberi pengaruh masyarakat menunda pembelian rumah idaman.

Dibya menjelaskan, kondisi pada 2018 yang menyebabkan penjualan perumahan melemah diharapkan tidak berlangsung lama. Sehingga, di 2019 pihaknya optimistis ada perbedaan menyangkut potensi penjualan properti di setiap pameran.

"Diakui atau tidak, ya. Ada pengaruhnya. Kami harapkan, sektor ekonomi mikro yang benar-benar bisa solid bisa bergerak. Ekonomi mikro ini sering kali dianggap jalannya lambat, ini yang memengaruhi secara total. Kita harus mengusahakan supaya apa yang disajikan di pameran ini, lebih terserap ke masyarakat. Jadi, mungkin segmentasinya nanti akan lebih disesuaikan," kata Dibya, Rabu (9/1).

Lebih lanjut Dibya menjelaskan, untuk tahun ini pihaknya berupaya mendongkrak penjualan rumah di setiap pameran dengan strategi baru. Salah satunya, dengan menggandeng lebih banyak lagi pihak perbankan. Sehingga, antara pengembang perumahan dengan perbankan bisa saling bersinergi.

"Kan 90 persen skema pembelian rumah di setiap pameran pada khususnya dan di Semarang itu masih melalui KPR," ujarnya.

Para pengembang, lanjut Dibya, juga akan mengubah produk yang dijual kepada masyarakat. Jika sebelumnya lebih banyak segmen rumah menengah ke atas maka pada tahun ini rumah menengah akan lebih banyak ditawarkan kepada konsumen. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar