Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Apindo Jateng Minta TDL Bisa Turun Untuk Tingkatkan Daya Saing

Petugas PLN saat melakukan perbaikan jaringan listrik di daerah yang
diterjang bencana alam.
Semarang-Tarif dasar listrik (TDL) dinilai para pengusaha di Jawa Tengah, agar bisa turun lagi untuk meningkatkan daya saing bagi dunia usaha di provinsi ini. Terutama, bisa bersaing dengan para pelaku usaha di kawasan negara-negara ASEAN.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi mengatakan meskipun bahan bakar minyak (BBM) saat ini turun, namun tidak memiliki dampak bagi dunia usaha. Sebab, para pengusaha tidak lagi menggunakan BBM untuk kegiatan usahanya.

Menurutnya, yang akan memberi dampak bagi para pengusaha adalah penurunan TDL. Sehingga, pengusaha bisa menghitung ongkos produksi dan pemasarannya.

Frans menyebutkan, pemerintahan Presiden Joko Widodo diharapkan bisa mendengarkan aspirasi para pengusaha untuk kembali menurunkan tarif listrik.

"Kita harapkan tarif dasar listrik bisa turun lagi, itu akan membuat pengusaha senang karena akan meningkatkan daya saing. Pak Jokowi ini di masa kepemimpinannya, sempat turun satu kali setelah kita melakukan desakan. Karena memang, tarif dasar listrik kita masih tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya," kata Frans di Semarang.

Lebih lanjut Frans menjelaskan, tarif listrik untuk pelanggan tegangan tinggi golongan industri besar dengan daya 30 MVA ke atas itu besarannya adalah Rp997 per kWh. Sedangkan bagi pelanggan tegangan menengah dengan daya di atas 200 kVA, tarif listriknya sebesar Rp1.115 per kWh.

Diketahui, Menteri ESDM Ignatius Jonan menyatakan jika pemerintah tidak akan menaikkan tarif listrik hingga akhir 2019. Komitmen pemerintah tidak menaikkan tarif listrik itu, semata-mata demi menjaga kompetisi Indonesia dengan negara lain. Selain itu, pemerintah juga memertimbangkan daya beli masyarakat.

"Pemerintah tetap berkomitmen, sampai akhir tahun tidak ada perubahan untuk tarif listrik," ucap Jonan.

Sementara itu, Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka menjelaskan jika mulai Maret 2019 TDL untuk pelanggan R-1 900 VA untuk rumah tangga mampu turun. Penurunan tarif ini berlaku bagi 21 juta pelanggan listrik, dari tarif normal Rp1.352 per kWh menjadi Rp1.300 per kWh.

"Dengan adanya insentif ini, PLN ingin memberikan ruang bagi pelanggan R-1 900 VA RTM bisa lebih banyak memanfaatkan listrik untuk menunjang kegiatan ekonomi," ujar Made. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar