Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

DPRD Jateng Ajak Masyarakat Hindari Perpecahan di Pemilu 2019

Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi (kiri) mengajak masyarakat untuk
tidak mudah terpancing dengan isu hoax selama Pemilu 2019.
Semarang-Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang kurang beberapa hari lagi, masyarakat harus bisa cerdas dan bijak di dalam menyikapi segala persoalan tentang perbedaan pilihan. Karena, yang namanya pesta demokrasi harus disambut dengan suka cita dan gembira.

Ketua DPRD Jawa Tengah Rukma Setyabudi mengatakan tahapan kampanye yang sudah dimulai sejak September 2018 kemarin, telah menguras banyak tenaga dan pikiran seluruh rakyat Indonesia. Sehingga, panjangnya masa Pemilu 2019 ini membuat para peserta pemilu berupaya meraih hati rakyat dengan berbagai cara.

Menurutnya, sebagai bangsa yang menjunjung tinggi gotong royong dan sikap saling toleransi jangan sampai terpecah belah karena persoalan perbedaan pilihan di Pemilu 2019.

Rukma menjelaskan, meski ada perbedaan pilihan jangan membuat persaudaran menjadi putus. Terutama, soal perbedaan pilihan presiden yang paling menonjol bila dibanding perbedaan pilihan partai politik maupun calon anggota legislatif. 

"Beda pilihan di pesta demokrasi hal yang biasa. Jangan memaksakan kehendak kepada orang lain, dan tidak mengancam serta tidak money politic. Jangan juga pakai hoax, dan membenturkan isu SARA demi kepentingan sesaat. Ini yang rugi adalah bangsa dan negara kita. Kita harus sadar itu, dan kita sambut pesta demokrasi dengan hati senang dan gembira," kata Rukma di sela menjadi pembicara dalam diskusi "Kampanye Damai dan Pendidikan Politik" di Hotel Gets Semarang, Selasa (2/4).

Lebih lanjut Rukma menjelaskan, apabila sampai terjadi perpecahan karena hanya perbedaan pilihan maka bangsa Indonesia mengalami kemunduran dan kerugian. Sehingga, baik peserta pemilu maupun masyarakat harus bersama mewujudkan pemilu yang berintegritas dan berkualitas.

"Masyarakat tidak hanya semata jadi ajang mobilitas politik, tapi juga harus jadi ajang pendidikan politik. Sehingga, walau berbeda politik atau pilihan tidak sampai mengganggu persaudaraan," tandasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar