Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Pemprov Imbau Dua Kelompok Pendukung Capres di Jateng Bisa Jaga Kedamaian

Gubernur Ganjar Pranowo bersama seorang anak saat mengam-
panyekan gemar makan buah dan sayur di Candi Borobudur.
Semarang-Masa kampanye terbuka Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 sudah dimulai sejak 24 Maret kemarin, dan seluruh peserta pemilu mulai pengerahan massa. Termasuk, pengerahan massa pendukung masing-masing calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang ada di wilayah Jawa Tengah.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan untuk para pendukung capres/cawapres di Jateng, diharapkan bisa melakukan kampanye terbuka dengan tertib. Bahkan, para tokoh dari kedua pasangan juga bisa meredam panasnya suasana kampanye terbuka dengan saling bersilaturahim.

Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya gesekan di antara kedua pendukung capres/cawapres di wilayah Jateng.

Ganjar menjelaskan, dengan menciptakan situasi kondusif selama kampanye terbuka ini merupakan tanggung jawab semua pihak. Karena, yang terpenting jangan sampai saling memprovokasi dan melempar fitnah. 

"Ya sebenarnya inilah yang harus kita cegah, masing-masing harus mengendalikan diri. Sudahlah, kalau kita mau kampanye mari kita ikuti jadwal. Toh, KPU sudah menentukan jadwalnya. Maka, seluruh kelompok-kelompok kekuatan saya mohon betul di kampanye terbuka ini masing-masing untuk bisa mengendalikan dan saling menjaga. Tidak hanya pengerahan massa, tapi juga penyampaian ke publik. Sehingga, kita bisa mengeliminasi gesekan-gesekan jangan sampai terjadi," kata Ganjar, Senin (1/4).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, kepada masyarakat Jateng juga diimbau untuk tidak mudah terpancing dengan isu atau informasi yang tidak benar. Karena, sudah cukup banyak korban hoax atau fitnah yang kemudian berujung terjadi gesekan. 

"Kita harus hati-hati dengan apa yang kita ucapkan dan tuliskan. Karena, dengan cara itu orang akan terpancing. Kan yang rugi kita juga," jelasnya.

Diwartakan sebelumnya, antara pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dengan Prabowo-Sandiaga di Kota Surakarta terjadi gesekan pada 29 Maret 2019. Perseteruan itu terjadi, karena dipicu aksi saling provokasi. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar