Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Meski Pemilu Berjalan Lancar, Bawaslu Jateng Sebut Banyak Hal Yang Harus Dievaluasi

Ketua Bawaslu Jateng Fakar SAKA saat membuka paparan hasil dari
pelaksanaan Pemilu 2019 di Jawa Tengah, Selasa (21/5).
Semarang-Pelaksanaan Pemilu 2019 di Jawa Tengah berjalan lancar, aman dan damai. Meski pemilu telah terlaksana, namun banyak catatan dari Bawaslu Jateng yang perlu menjadi bahan evaluasi.

Koordinator Humas dan Divisi Hubungan Antarlembaga Bawaslu Jateng Rofiuddin mengatakan setidaknya di provinsi ini ada 700 lebih tempat pemungutan suara (TPS) yang melakukan penghitungan surat suara ulang dan 33 TPS dilakukan pemungutan suara ualang di 17 kabupaten/kota di Jateng.

Selain itu, jelas Rofi, juga terjadi 28 kasus politik uang di masa tenang pemilu kemarin. Serta, sejumlah pelanggaran administrasi lainnya selama pelaksanaan Pemilu 2019.

Menurutnya, Bawaslu Jateng memberikan sejumlah catatan dari hasil pengawasan secara berjenjang di semua tingkatan hingga provinsi.

Bahkan, jelas Rofi, ada jajaran KPU kabupaten/kota yang memilih tidak menindaklanjuti saran atau rekomendasi yang diberikan jajaran Bawaslu kabupaten/kota. Terutama, pada tahapan rekapitulasi penghitungan perolehan suara di tingkat kabupaten/kota.  

"Banyak hal yang terjadi pada hari H, misalnya dalam hal KPPS menuliskan rekapitulasi perolehan suara di C1 banyak yang keliru dan salah memasukkan kolom perolehan suara. Hal-hal seperti itu juga terjadi. Jadi, memang penyelenggara pemilu sudah sangat bekerja luar biasa berhari-hari lembur siang malam. Tapi, dari Bawaslu masih menemukan hal-hal seperti itu," kata Rofi di sela paparan kinerja pengawasan Bawalu Jateng selama Pemilu 2019 di Hotel Grand Candi, Selasa (21/5).

Rofi lebih lanjut menjelaskan, terkait dengan jatuhnya korban dari pelaksanaan Pemilu 2019 yang merenggut 11 orang pengawas TPS hingga anggota panwascam di Jateng sudah mendapat santunan dari pemerintah. Petugas yang diketahui meninggal dunia ketika menjalankan tugas, mendapat santunan sebesar Rp36 juta. Sedangkan yang dirawat di rumah sakit karena mengalami kecelakaan kerja, juga mendapat bantuan dana sosial.

"Saat ini sedang proses pencairan dana santunan, untuk anggota pengawas TPS hingga anggota panwascam yang meninggal dunia saat menjalankan tugas di hari H," pungkasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar