Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Ramadan, BI Imbau Masyarakat Tak Belanja Berlebihan

Soekowardojo
Kepala KPw BI Jateng
Semarang-Memasuki bulan puasa, masyarakat akan memersiapkan kebutuhan sehari-hari. Terutama untuk santap sahur, dan menu berbuka puasa.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Soekowardojo mengatakan meskipun menjalankan ibadah puasa, namun mengonsumsi barang kebutuhan pokok tidak perlu berlebihan. 

Soekowardojo mengajak masyarakat, untuk membeli barang kebutuhan sewajarnya dan tidak perlu berlebihan. Sehingga, pasokan barang yang dibutuhkan masyarakat di pasar tetap tersedia dan tidak terjadi kenaikan harga. 

"Terkait dengan pola belanja ini, kami ingin mengimbau kepada masyarakat silakan berbelanjalah. Kita engga melarang bikin kolak atau apa. Tadinya engga bikin kolak engga bikin kacang ijo, sekarang bikin. Jadi, memang pengeluarannya meningkat. Kita mengimbau, silakan saja yang penting secukupnya tidak perlu borong-borong barang karena persediaannya ada. Kalau borong belanja, maka jatuhnya panic buying, yang tadinya cukup jadi tidak cukup," kata Soekowardojo belum lama ini.

Lebih lanjut Soekowardojo menjelaskan, pihaknya pernah membahas tentang pola belanja masyarakat Indonesia dengan IMF. Sebab, IMF pernah merasa kebingungan dengan laju inflasi saat bulan puasa.

"Saya pernah berdiskusi dengan IMF mengenai inflasi Ramadan, dan orang barat itu bingung karena inflasinya naik. Bukannya puasa, tapi kok meningkat pengeluarannya. Mungkin mereka tidak tahu suasana ketika bulan puasa," jelasnya.

Namun demikian, lanjut Soekowardojo, pihaknya meminta kepada pemerintah daerah untuk mengimbau masyarakatnya berperilaku hidup hemat saat Ramadan. Termasuk, bisa menyakinkan jika pasokan barang kebutuhan pokok tetap terpenuhi dan tidak mengalami gangguan.

"Selama masyarakat bisa belanja dengan wajar dan seperlunya, maka barang tetap tersedia. Kalau biasanya belanja telur cukup sekilo saja tapi pas puasa belanjanya tiga kilo dan semua melakukan hal yang sama, maka telur pasokannya bisa terganggu juga," pungkasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar