Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

BNPB Minta Masyarakat Terus Tingkatkan Kewaspadaan Kebencanaan

Gubernur Ganjar Pranowo melatih kemampuan dan pengetahuan para
siswa terhadap kebencanaan di wilayahnya.
Semarang-Indonesia merupakan wilayah yang rentan terjadi bencana, di antaranya gempa bumi dan tsunami serta gunung meletus. Sehingga, masyarakat Indonesia harus bisa memahami dan selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang ada di wilayahnya.

Kepala BNPB Letjen Doni Monardo mengatakan sejumlah wilayah di Indonesia memiliki sejarah panjang tentang kebencanaan, dan beberapa di antaranya merupakan bencana alam yang cukup besar dengan korban jiwa juga banyak. 

Menurutnya, beberapa bencana besar yang pernah terjadi dan tercatat adalah gempa dan tsunami pada 19 Agustus 1977 di sepanjang pantai NTB, Bali, pesisir Jawa Timur dan sebagian selatan Jawa Tengah. Kemudian juga ada di wilayah Banyuwangi pada 1994 dan Aceh 2004 lalu.

Doni menjelaskan, masyarakat yang tinggal di pesisir pantai harus selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana gempa dan tsunami. Sehingga, dengan edukasi dan pemahaman yang masif akan membuat masyarakat siap menghadapi bencana.

"Potensi ini satu ketika akan berulang, karena alam mencari keseimbangan. Nah, ketika alam mencari keseimbangan terjadilah gesekan atau pergerakan lempeng. Maka, timbullah penglepasan energi gempa yang skalanya lebih dari delapan. Akibatnya apa? Timbullah gelombang tsunami. Kalau ini tidak diingatkan setiap waktu, maka bisa jadi masyarakat lupa dan saya sangat berharap semua tokoh dan masyarakat mau bekerja sama saling mengingatkan," kata Doni di sela Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) di Pantai Laguna Lembupurwo, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, kemarin.

Lebih lanjut Doni menjelaskan, tidak semua daerah di Indonesia memiliki alat deteksi dini tsunami. Sehingga, ketika terjadi gempa di wilayah laut tidak semua daerah mempunyai sistem peringatan dini untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat.

"Oleh karena itu, pelatihan kebencanaan harus ditingkatkan dan melibatkan masyarakat. Kalau selama ini latihan hanya petugas BPBD, perangkat desa atau Tagana saja. Mulai sekarang, tiap keluarga harus tahu bila ada gempa apa yang harus dilakukan," jelasnya.

Doni mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah pesisir, jika terjadi gempa dalam durasi lama secepatnya menyelamatkan diri sejauh mungkin. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar