Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Penanganan Sampah Plastik di Jateng, Pemprov Ajak Pengusaha Keroyok Bareng

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Direktur Sinar Jaya Plastindo,
Whelly Sujono menunjukkan bio plastic yang ramah lingkungan.
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan dalam memerangi sampah plastik di provinsi ini, harus ada upaya nyata untuk mengatasinya. Sebab, Indonesia dikenal menjadi negara kedua penyumbang sampah plastik terbesar di dunia setelah Tiongkok. Sehingga, perlu ada usaha serius untuk mengampanyekan gerakan tidak lagi menggunakan plastik. 

Menurutnya, pemprov sangat mengapresiasi adanya pabrik plastik yang memproduksi bio plastic atau plastik ramah lingkungan.

"Ditampilkan karya masyarakat dan termasuk juga dunia usaha, yang ternyata kita sudah punya bio plastic. Sayangnya, bio plastic belum populer dan untuk itu perlu kita populerkan. Kalau tahun depan kita buat policy 50 persen gunakan bio plastic, maka ini menjadi gerakan memerangi plastik. Harapan saya, kalau serius dua tahun bisa 100 persen. Kita akan mendorong insentif kepada pabrik plastik, agar dia membuat bio plastic," kata Ganjar belum lama ini.

Gubernur Ganjar Pranowo saat melakukan penanaman
mangrove di Pantai Mangunharjo, Tugu, Kota Semarang.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, persoalan sampah plastik memang menjadi perhatian serius pemerintah. Sehingga, tidak mengherankan jika Presiden Joko Widodo mengumpulkan seluruh gubernur dan bupati/wali kota terkait penanganan sampah.

"Oleh karenanya, perusahaan-perusahaan yang ada di Jawa Tengah ikut mengatasi persoalan sampah plastik. Karena, di dalam mengatasi persoalan sampah tidak bisa dibebankan kepada pemerintah saja. Pelibatan masyarakat dan juga dunia usaha sangat diperlukan, terutama untuk bisa mengelola sampah yang dihasilkan sendiri," jelasnya. 

Ganjar menjelaskan, dengan melibatkan dunia usaha akan meringankan beban pemerintah dalam mengatasi persoalan sampah. Sebab, perusahaan memiliki infrastruktur memadai untuk mengolah sampahnya sendiri dan tidak sampai menjadi limbah yang mengganggu.

"Kita lihat di Pantai mangkang ini, sampahnya luar biasa. Luar biasa banyaknya. Kalau banyak perusahaan pedulu, maka kita bisa bersinergi. Istilah saya dulu ada orang bicara triplehelic dan pentahelic, maka saya bica heliccopter. Semua terlibat. Ini yang kemudian saya ajak untuk perusahaan-perusahaan peduli pada lingkungan, dan punya aksi-aksi. Sehingga, kita menjadi peduli pada lingkungan karena ini untuk masa depan kita," ucap Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar kongres sampah. Diharapkan, semua perusahaan bisa peduli dan ikut bergerak menangani sampah. (K-08)

Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar