Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Pertamina dan Bulog Kerja Sama Beri Layanan ke Masyarakat Produk Non Subsidi

GM Pertamina MOR IV, Iin Febrian (kanan) dan Kepala Perum Bulog
Divre Jateng Taufan Akib (dua dari kanan) mendengarkan penjelasan
soal produk yang dijual di RPK Koperasi Usaha Hiswana Semarang.
Semarang-Guna meningkatkan penjualan elpiji nonsubsidi di kalangan masyarakat, Pertamina MOR IV dan Perum Bulog Divre Jawa Tengah menjalin kerja sama. Terutama, untuk penjualan produk-produk non subsidi.

General Manager Pertamina MOR IV, Iin Febrian mengatakan selama ini penjualan Bright Gas masih belum optimal. Sebab, masih banyak masyarakat yang mengonsumsi elpiji bersubsidi atau elpiji ukuran tiga kilogram.

Padahal, jelas Iin, pihaknya sudah melakukan sejumlah cara untuk meningkatkan penjualan elpiji nonsubsidi di tengah masyarakat.

Iin menjelaskan, upaya yang saat ini sedang coba dirintis adalah penjualan elpiji nonsubsidi dengan merangkul Rumah Pangan Kita (RPK) milik Perum Bulog Divre Jateng. Karena, RPK yang dimiliki Bulog diyakini mempunyai jaringan yang luas. Sehingga, dengan adanya kolaborasi menggandeng RPK Bulog bisa meningkatkan penjualan Bright Gas di tengah masyarakat.

"Semua outlet dari Pertamina, elpiji nonPSO dan RPK dari Bulog itu akan menjual produk Pertamina dan Bulog. Saat ini proporsi penjualan Bright Gas masih relatif kecil, antara 3-5 persen per kabupaten/kota. Dan kita harapkan tentunya, penjualan elpiji nonPSO akan semakin meningkat untuk mengurangi beban subsidi pemerintah. Targetnya adalah kita bisa menjual elpiji nonPSO itu di angka 20 persen dari total konsumsi elpiji," kata Iin di sela peluncuran penjualan Bright Gas di Koperasi Usaha Migas, Jumat (16/8).

Saat ini, lanjut Iin, tersedia 18 RPK milik Perum Bulog Jateng yang akan menjual elpiji Bright Gas milik Pertamina. Sehingga, nantinya akan membantu sekira 39 ribuan outlet atau pangkalan elpiji dalam penjualan Bright Gas. (Bud)

Sementara, Kepala Perum Bulog Divre Jateng Taufan Akib menambahkan, pihaknya juga mencoba mengembangkan dan melebarkan jaringan RPK melalui kerja sama dengan Pertamina MOR IV. 

Saat ini, jelas Taufan, jumlah RPK yang dimiliki baru 11.246 unit. Sedangkan jumlah RPK paling banyak ada di wilayah Sub Pekalongan yang mencapai 3.099 unit, dan di Sub Surakarta sebanyak 3.068 RPK.

Dengan adanya kerja sama dengan Pertamina, lanjut Taufan, akan membuka celah untuk melebarkan jaringan RPK di provinsi ini. Karena, RPK nantinya tidak hanya menjual produk dari Bulog tapi juga produk Pertamina.

"Kita berharap dengan adanya kerja sama dengan RPK-RPK, masyarakat tidak perlu lagi masuk ke pasar atau tempat lagi. Mereka cukup datang ke RPK ini. Jadi, produk-produk pangan dan produk gas dari Pertamina itu sudah bisa langsung diakses ke wilayah terdekat. Tidak perlu lagi jauh-jauh atau ngantre. Target kami di wilayah Jawa Tengah sendiri, sampai 18 ribu dan saat ini baru 11 ribuan. Kami berharap, tahun ini bisa terpenuhi apalagi kerja sama dengan Pertamina," ujar Taufan.

Lebih lanjut Taufan menjelaskan, RPK milik Bulog ini memasarkan produk pangan dalam rangka menstabilkan harga pangan dan distribusi produk Bulog. Sehingga, bila ada penugasan dari pemerintah untuk menstabilkan harga, maka RPK bisa menjadi ujung tombak.

"Kalau sekarang ada produk dari Pertamina, RPK juga bisa mendekatkan pemasaran elpiji dengan harga terjangkau bagi masyarakat," pungkasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar