Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

BI Kirim Bantuan Air Bersih ke Grobogan

Truk tangki berisi air bersih bantuan dari Kantor Perwakilan BI Jateng
langsung diserbu warga di Kecamatan Kradenan, Selasa (24/9).
Grobogan-Warga di Kabupaten Grobogan yang kesulitan mendapatkan air bersih bisa sedikit lega, karena Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mengirimkan 14 tangki air bersih dan dipusatkan di Kecamatan Kradenan, Selasa (24/9). 

Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Soekowardojo mengatakan dari 19 kecamatan yang ada di Grobogan itu 16 kecamatan di antaranya terdampak kekeringan.

Menurutnya, Kabupaten Grobogan menjadi salah satu daerah dari enam kabupaten di Jateng yang paling parah mengalami bencana kekeringan di musim kemarau tahun ini.

Soekowardojo menjelaskan, sebagian warga di daerah terdampak kekeringan di Grobogan itu terpaksa menggunakan air sungai untuk kebutuhan mencuci dan mandi.

"Jadi, aksi cepat tanggap ini responnya darurat. Darurat dalam arti bahwa kita memberikan bantuan air untuk masyarakat, dalam jangka pendek. Jangka menengah panjangnya seperti saran ibu bupati, kami akan lihat bagaimana sebenarnya BI bersama Badan Musyawarah Perbankan Daerah di Jawa Tengah itu bisa berkontribusi terhadap kondisi-kondisi seperti ini. Supaya bencana ini tidak berulang. Mungki perlu kerja besar, tapi kami akan mulai dari hal kecil dengan memanfaatkan sendang yang airnya bisa dipertahankan atau tidak," kata Soekowardojo.

lebih lanjut Soekowardojo menjelaskan, selain warga Grobogan, bantuan air bersih juga diberikan untuk warga di Kabupaten Blora sebanyak 24 tangki air bersih. Bantuan air bersih itu, dibagikan kepada warga di 12 desa yang terdampak kekeringan.

Bupati Grobogan Sebut Wilayahnya Terdampak Bencana Kekeringan

Bupati Grobogan Sri Sumarni menambahkan, musim kemarau tahun ini memang membuat warganya kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. Dari 19 kecamatan yang ada, 16 kecamatan di antaranya terdampak kekeringan.

Sumarni menjelaskan, pemkab sudah berupaya melakukan droping air bersih kepada wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan. Kepala desa setempat juga diminta proaktif, untuk melakukan pendataan jika dirasa kebutuhan air bersih bagi warganya masih kurang.

"Ada 16 kecamatan yang semuanya mengalami kekeringan, dan dari 273 desa ditambah tiga kelurahan itu 110 desa di antaranya kekeringan. Pemerintah daerah sudah berusaha mengirim air bersih tiap hari. Sedangkan areal pertanian yang bisa teraliri air dari Waduk Kedungombo, itu hanya 30 persen dari total seluruh areal pertanian di wilayah Grobogan," ujar Sumarni.

Sumarni lebih lanjut menjelaskan, pada Masa Tanam (MT) pertama tahun ini wilayah pertanian yang bisa dialiri air dari Waduk Kedungombo bisa diperluas. Di antaranya untuk di wilayah Kecamatan Penawangan, Klambu, Brati dan juga di Godong.

"Mudah-mudahan, upaya ini bisa membantu petani Grobogan dalam mendapatkan air untuk lahan sawahnya. Masak areal sawah yang dialiri hanya 30 persen saja, seharusnya bisa ditambah menjadi paling tidak 50 persen dari total lahan pertanian," pungkasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar