 |
| Seremoni peresmian jaringan hotel OYO di Pulau Bali. |
Semarang-Jaringan hotel terbesar di Indonesia, OYO terus menggarap bisnis perhotelan di Pulau Bali. Sebagai ikon pariwisata di Indonesia, Bali adalah pasar yang krusial bagi OYO.
OYO Hotels & Homes Founder & Group CEO, Ritesh Agarwal mengatakan pariwisata adalah penyumbang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi di Bali.
Menurutnya, sebagai industri penyokong pariwisata, industri perhotelan akan mendapat keuntungan dari pasar yang dengan potensi tinggi.
Guna meraih sukses di persaingan yang ketat, jelas Ritesh, dibutuhkan kemampuan memetakan solusi, potensi dan tantangan di industri lokal. Dengan dukungan on-ground dari tim lokal yang berpengalaman dan memahami keadaan, OYO mampu memberi solusi paling tepat.
"Indonesia merupakan salah satu pasar prioritas bagi OYO, khususnya Bali sebagai destinasi pariwisata strategis. Kami juga secara khusus, mengalokasikan investasi sebesar $30 juta untuk mendorong transformasi industri perhotelan di Bali. Kami akan senantiasa fokus dan berkomitmen, untuk membantu lebih banyak mitra pemilik hotel menjadi akomodasi berkualitas dengan harga kompetitif," kata Ritesh.
Saat ini, lanjut Ritsh, di Bali sudah ada 105 hotel dengan 1.034 kamar bergabung dinjaringan hotel OYO. Pada Agustus 2019, tingkat hunian hotel OYO di Bali mencapai 65-70 persen dengan rerata pemesanan terjadi setiap menitnya.
"OYO membantu mitra pemilik hotel, agar mampu memberikan pengalaman menginap yang berkualitas untuk para tamu. Setiap hotel OYO menjanjikan fasilitas koneksi Wi-Fi yang cepat dan gratis, linen yang bersih, peralatan mandi dan kamar mandi higienis, AC dan TV," jelasnya.
Direktur Eksekutif Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Ida Bagus Purwa Sidemen siap membantu segala bentuk upaya yang bisa mendorong peningkatan standar industri perhotelan di Bali. Terutama, jika bisnis tersebut turut membantu memerkuat pebisnis hotel lokal. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar