Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Ganjar Pranowo Sepakat Dengan Mendikbud Yang Berharap Guru Sekarang Bisa Inovatif dan Kreatif

Gubernur Ganjar Pranowo berdialog dengan Ariyanto, guru honorer di
SLB Surakarta usai di Hari Guru Nasional di SMAN 1 Semarang.
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku sependapat dengan pidato dari Mendikbud Nadiem Makarim, dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional tahun ini.

Ganjar menjelaskan, pidato yang singkat dan langsung itu mengena pada pokok persoalan. Salah satunya, guru zaman sekarang diminta untuk berinovasi dan berkreasi membuat terobosan dan menyiapkan siswanya sebelum terjun di masyarakat.

"Sebenarnya, pidatonya menjadi sesuatu yang luar biasa karena belum banyak dibacakan sudah beredar. Pidatonya singkat, langsung mengena dan ini sebenarnya ciri-ciri kalau kita membaca mas menteri kita mau yang praktis. Ada harapan besar, memberikan ruang dan waktu yang lebih banyak kepada guru-guru untuk berinovasi dan berkreasi. Siswa-siswa ini diharapkan betul-betul punya pengalaman, punya pendidikan dan nantinya turun ke masyarakat menjadi siap," kata Ganjar saat menjadi inspektur upacara Hari Guru Nasional di SMAN 1 Semarang, Senin (25/11).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, sebenarnya dalam dua atau tiga tahun lalu dirinya sudah menyampaikan ide yang hampir sama dengan membebaskan guru di Jateng berkreasi dan berinovasi dalam hal pendidikan. Namun, ide tersebut belum bisa ditangkap dan direalisasikan sehingga belum optimal.

Guru Honorer Minta Diangkat Jadi PNS

Seorang guru honorer di Sekolah Luar Biasa (SLB) Surakarta bernama Ariyanto, mengaku sudah mengabdi sejak 2004 dengan upah Rp250 ribu per bulan. Pada peringatan Hari Guru Nasional, Ariyanto berkeinginan untuk bisa diangkat menjadi PNS.

Ariyanto mengaku sudah berusaha mendaftar dan mengikuti seleksi CPNS, namun tidak pernah tercapai atau gagal. Saat ini, usianya sudah 35 tahun lebih dan impian menjadi PNS tidak bisa diraihnya.

"Dulu saya punya keinginan, untuk melihat anak-anak ini (difabel) merasa terbuka. Saya merasa tergugah juga. Waktu itu, gaji pertama saya Rp250 ribu per bulan sejak 2005. Sekarang gajinya Rp1.900.000 per bulan mengikuti UMR kabupaten/kota. Saya juga ingin diperhatikan, dan menjadi PNS seperti teman-teman yang lain," kata Ariyanto sambil meneteskan air mata.

Abdul Aziz
Anggot DPRD Jateng
Terpisah, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jateng Abdul Aziz menjelaskan, sebenarnya pemprov sudah cukup serius di dalam meningkatkan kesejahteraan guru honorer. Pada tahun depan saja, Pemprov Jateng menyiapkan dana sebesar Rp509 miliar, untuk membayar gaji 21 ribu guru honorer berstatus GTT atau PTT.

"Pemprov Jawa Tengah dalam kaitannya dengan perhatian terhadap para guru yang ada di Jawa Tengah, tentu berdasarkan kewenangan yang dimiliki pemerintah provinsi. Terutama, di sekolah-sekolah negeri di pendidikan menengah atas atau SMA/SMK negeri se-Jawa Tengah. Itu dalam bentuk pemberian tunjangan kepada guru-guru GTT/PTT, yang di 2020 itu totalnya ada 21 ribu pegawai," ujar Aziz.

Sementara, lanjut Aziz, terkait dengan pengangkatan guru honorer menjadi PNS adalah kebijakan dari pemerintah pusat. Sedangkan pemerintah provinsi atau kabupaten/kota, hanya mengikuti kebijakan dari pusat. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar