Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Ganjar Kunjungi Korban Banjir di Kudus

Gubernur Ganjar Pranowo meninjau warga Desa Kesambi, Kecamatan
Mejobo, Kudus yang terdampak banjir akibat tanggul Sungai Piji jebol.
Semarang-Warga Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus harus mengungsi karena rumahnya terendam banjir, Kamis (20/2) kemarin. Banjir diakibatkan jebolnya tanggul Sungai Piji, sehingga puluhan warga terpaksa mengungsi di balai desa setempat.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan untuk tanggul sungai yang jebol, sementara ditangani dengan membuat tanggul darurat dari sand bag atau karung pasir. Sedangkan warga yang mengungsi, harus tetap diperhatikan kebutuhan pokoknya.

Menurutnya, sedimentasi di Sungai Piji memang sudah tinggi dan BBWS harus segera melakukan pengerukan.

Ganjar menjelaskan, upaya normalisasi sungai menjadi hal yang mutlak bisa dilakukan. Namun, untuk jangka panjangnya harus dilakukan adalah reboisasi dan mengembalikan fungsi kawasan hulu lebih baik.

"Alhamdulillah tanggul darurat sudah dibuat, nanti kami segera permanenkan. Yang penting pengungsinya dulu, pastikan pengungsinya aman dan logistik serta obat-obatan ada. Dapur umum juga ada dan sebagainya," kata Ganjar.

Gubernur Ganjar Pranowo bercanda dengan sejumlah anak yang ikut
mengungsi orang tuanya akibat banjir di Kota Pekalongan.
Ganjar Pranowo Juga Pantau Banjir di Pekalongan

Selain di Kudus, Ganjar juga memantau beberapa titik banjir lainnya di antaranya di Pekalongan dan Batang.

Ganjar menyebutkan, wilayah Pekalongan menjadi daerah terparah yang terdampak banjir di Jateng. Banjir di Pekalongan melanda dua kelurahan, yakni Kelurahan Tirto dan Pasirkratonkramat. Akibatnya, sebanyak 306 warga terpaksa mengungsi di aula kecamatan dan masjid setempat.

"Dari beberapa daerah yang tadi saya kunjungi, Pekalongan memang yang terparah. Penanganan banjir di Pekalongan harus berbeda. Maka, saya perintahkan wali Kota Pekalongan untuk mengeruk saluran-saluran di tengah kota. Keluarkan semua alat berat, dan optimalkan sumber dayanya untuk mengatasi ini. Karena sampai Maret nanti, cuaca masih tidak menentu," jelasnya.

Selain tanggul raksasa yang sedang dibuat, lanjut Ganjar, permasalahan banjir di Pekalongan harus diantisipasi dengan perubahan penataan kota. Pihaknya sudah memerintahkan, agar Pemkot Pekalongan melakukan penataan drainase tengah kota.

"Drainase harus ditata ulang, yang kecil-kecil harus dibesarkan biar aliran air lancar. Sambil menunggu tanggul laut selesai, program itu harus ditingkatkan," tegasnya.

Selain itu, masyarakat juga diminta mendukung upaya pengendalian lingkungan ini dengan mengedepankan budaya hidup bersih tidak membuang sampah sembarangan. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar