 |
| Presiden Joko Widodo didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya bersama Gubernur Ganjar Pranowo usai melakukan penanaman pohon di Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri, Sabtu (15/2). |
Semarang-Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan penanaman pohon di Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (15/2).
Presiden Jokowi meminta masyarakat Wonogiri, ikut menyelamatkan kawasan hulu dengan giat menanam pohon. Sebab, di Wonogiri ada waduk cukup besar yang sedimentasinya setiap tahun terus meningkat.
"Tiap tahun, sedimentasi di Waduk Gajahmungkur mencapai 3,2 juta kubik. Kalau tiap tahun solusinya hanya dikeruk, itu tidak akan pernah selesai. Cara mengatasinya ya seperti saat ini, tanam pohon di kawasan hulu," kata Jokowi.
Presiden Jokowi menjelaskan, gerakan menanam pohon tidak hanya di Wonogiri saja tetapi di seluruh wilayah di Indonesia. Semua jenis pohon boleh ditanam, namun untuk lokasi rawan longsor ditanami tumbuhan akar wanti atau vetiver.
"Ini yang paling penting ditanam di kawasan hulu, lokasi rawan longsor dan tebing curam. Namanya vetiver atau akar wangi. Pohon ini dalam waktu 3-4 tahun, akarnya bisa mencapai lima meter. Itu bagus untuk mengikat tanah," jelasnya.
Permintaan pohon vetiver atau akar wangi, lanjut presiden, sudah dilakukan Jawa Barat dengan meminta 50 juta pohon. Untuk itu, Jokowi menawarkan kepada Jawa Tengah untuk melakukan hal yang sama.
"Tapi kalau Pak Ganjar mau buat sendiri, itu lebih baik," ujar Jokowi.
Sementara, Gubernur Ganjar Pranowo mengaku siap untuk memberdayakan vetiver di Jateng. Beberapa lokasi pembuatan bibit-bibit vetiver sudah dilakukan. Terutama, di beberapa lokasi rawan longsor semisal Banjarnegara.
"Siap, kami akan buat lebih banyak lagi bibit vetiver di Jawa Tengah. Selain pembibitan, penanaman vetiver di Jawa Tengah juga sudah digalakkan," ucap Ganjar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar