 |
| Abu Hafsin Anggota DPRD Jateng |
Semarang-Para petani tambak yang ada di kawasan Pantura Jawa Tengah, meminta kepada pemerintah untuk serius mengatasi persoalan limbah. Karena, limbah menjadi ancaman bagi keberlangsungan usaha tambak milik masyarakat Pantura Jateng.
Anggota Komisi B DPRD Jateng Abu Hafsin Al Muktafa mengatakan limbah menjadi tantangan terbesar bagi para petani tambak, karena menyebabkan kualitas air menurun. Padahal, kualitas air yang baik menjadi syarat utama para petani tambak dalam menumbuhkembangkan ikan atau udang.
Menurutnya, jika petani tambak merugi akan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Pantura. karena, bisa dipastikan para petambak ini akan alih profesi ke sektor lain.
Abu Hafsin menjelaskan, dampak yang lebih besar adalah berpengaruh terhadap volume produksi ikan budidaya di Jateng.
"Karena limbah ini berpengaruh pada kualitas air tambak, sehingga bibit udang ataupun ikan sangat rentan mati. Dan potensi gagal panen sangat besar. Saya banyak mendapat keluhan masyarakat di Kaliwungu Kendal soal limbah ini, dan mayoritas mengeluhkan susahnya mengembangkan sektor pertanian tambak akibat limbah," kata Abu Hafsin, Senin (17/2).
Lebih lanjut Abu Hafsin menjelaskan, melihat kompleksnya masalah ini diperlukan peranan semua pihak tidak hanya pemerintah tetapi seluruh elemen terkait. Tujuannya, unyuk menjaga lingkungan dan meminimalisir limbah.
"Dinas Pertanian atau Perikanan, bisa membuat program pendampingan secara intensif kepada petani tambak untuk peningkatan hasil panen. Instansi lain juga bisa gencar memberikan sosialisasi kepada masyarakat, tentang pentingnya menjaga lingkungan. Sehingga, ada solusi komprehensifnya," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar