 |
| Soekowardojo Kepala KPw |
Semarang-Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah Soekowardojo mengatakan pertumbuhan ekonomi dalam negeri pada awal tahun ini, akan terpengaruh karena wabah COVID-19 dari Tiongkok. Terutama, mengganggu produksi bagi perusahaan yang menggantungkan suplai bahan baku dari negeri Tirai Bambu.
Soekowardojo menjelaskan, target pertumbuhan ekonomi di Jateng saat ini masih berjalan seperti biasa. Bahkan, masih berada di jalur menuju pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen hingga 2023 mendatang.
Menurutnya, dampak dari wabah COVID-19 dari Tiongkok ini diperkirakan memukul pengusaha tekstil. Utamanya, yang masih mengandalkan sumber bahan baku impor dari Tiongkok itu. rencana
"Nah, Corona ini ya mungkin dalam tiga bulan sampai satu semester kita shock. Nah, assessment terhadap dampak Corona terhadap pertumbuhan ekonomi itu kalau untuk industri tekstil persediaan sampai dengan dua bulan ke depan masih ada. Tapi, kalau yang masih menggantungkan bahan baku impor dari China ada sekitar 32 persen. Nah, itu yang akan terdampak kalau sampai April belum bisa mengimpor. Baru nanti para pengusaha terasa dampaknya," kata Soeko, Selasa (25/2).
Lebih lanjut Soeko menjelaskan, para pengusaha di Jateng akan mencari negara importir menggantikan Tiongkok. Negara-negara yang dibidik di antaranya India, Pakistan dan Vietnam.
"Tapi tentu pengusaha masih melakukan penjajagan, terkait dengan kualitas dan harganya. Ini jangkanya masih jangka pendek, belum sampai berdampak jangka panjang," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar