 |
| Petugas jaga di Kantor Perwakilan BI Jateng melakukan pemeriksaan kesehatan kepada setiap tamu yang masuk. |
Semarang-Kepala Grup Sistem Pembayaran dan Pengedaran Uang Rupiah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Andry Prasmuko mengatakan sesuai arahan dari kantor pusat, maka pihaknya menghentikan layanan penukaran uang rusak dari masyarakat. Termasuk, menghentikan sementara layanan kas keliling.
Menurutnya, kebijakan itu diambil dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus Korona. Hal itu juga sebagai upaya, untuk mencegah pegawai BI terpapar virus Korona.
Andry menjelaskan, BI telah menetapkan langkah-langkah untuk meminimalkan penyebaran virus Korona. Salah satunya, proses pengolahan uang lusuh yang dikarantina selama 14 hari dengan penyemprotan desinfektan sebelum dilakukan pengolahan dan pendistribusian kepada masyarakat.
"Memang kami mengurangi intensitas pelayanan. Jadi, menurunkan intensitasnya saja. Kami juga menghentikan penukaran uang-uang yang rusak. Itu layanan untuk masyarakat umum. Tapi, untuk kebutuhan perbankan umum tetap kami melayani. Masyarakat untuk penukaran uang rusak atau lusuh, bisa dilayani di perbankan umum. Jadi, kami tiadakan dulu," kata Andry, kemarin.
Lebih lanjut Andry menjelaskan, pihaknya juga berpedoman pada penerapan aspek K3 atau keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja. Sehingga, bukan hanya pegawai BI saja yang dilindungi tapi juga masyarakat atau pihak lain yang berinteraksi dengan Bank Indonesia. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar