Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Pemprov Bersama Polda Jateng Akan Tindak Penimbun Masker

Pemprov Jateng bersama kepolisian akan menindak ke-
pada siapa saja yang menimbun masker ataupun hand
sanitizer untuk mengeruk keuntungan pribadi.
Semarang-Pemprov bersama Polda Jawa Tengah mengambil langkah serius, menyikapi kelangkaan masker maupun cairan pembersih tangan (hand sanitizer) di sejumlah toko dan apotik di provinsi ini. Hal ini juga dalam rangka, mengantisipasi adanya tindakan penimbunan dan permainan harga di tengah penyebaran COVID-19.

Kepala Dinperindag Jateng Arif Sambodo mengatakan kelangkaan dan mahalnya harga masker ataupun hand sanitizer itu, diduga tidak hanya karena faktor ekonomi tetapi ada pihak yang sengaja mencari keuntungan di balik musibah ini.

Arif menjelaskan, sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan bahwa pelaku usaha yang menyimpan barang kebutuhan pokok dan atau barang penting dalam jumlah dan waktu tertentu pada saat terjadi kelangkaan barang, gejolak harga dan atau hambatan lalu lintas perdagangan barang dipidana penjara paling lama lima tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp50 miliar. 

"Untuk itu, kami berkoordinasi dengan Polda Jateng untuk memastikan tidak ada penimbunan dan permainan harga masker di Jawa Tengah. Kalau ada penimbunan atau permainan harga, pasti akan kami tindak secara hukum," kata Arif, Selasa (3/3) malam.

Menurutnya, Dinperindag sudah bekerja melakukan pengawasan terhadap perusahaan dan distributor hingga penjual kecil di Jateng. Inventarisir dan dan pengecekan jalur distribusi terus dipantau, jika ada temuan akan tindak bersama jajaran kepolisian.

Yulianto Prabowo
Kepala Dinkes Jateng
Terpisah, Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo menyatakan bahwa stok masker di provinsi ini masih ada. Yang terpenting, masyarakat tidak panik dan melakukan pembelian masker secara besar-besaran.

"Produksi masker memang terbatas, namun untuk Jawa Tengah stoknya ada asalkan digunakan sesuai kebutuhan. Kami sampaikan, bahwa yang wajib menggunakan masker adalah mereka yang sakit dan para tenaga kesehatan yang berhubungan dengan pasien atau mereka yang tinggal di daerah rentan. Jadi, tidak semuanya harus menggunakan masker," ucap Yulianto.

Masyarakat, jelas Yulianto, diimbau mengedepankan perilaku hidup sehat dan makan teratur sering cuci tangan. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar