Iss Savitri Hafid Kepala Grup Advisori KPw BI Jateng |
Semarang-Kepala Grup Advisori Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Iss Savitri Hafid mengatakan pada akhir semester pertama 2020, terjadi tekanan pada laju inflasi di provinsi ini. Inflasi Jateng pada Juni 2020, berada pada posisi 0,20 persen lebih tinggi dibanding inflasi sebelumnya yang hanya 0,07 persen.
Menurutnya, peningkatan laju inflasi ini terjadi karena didorong dua komoditas utama. Sehingga, meningkatkan harga bahan makanan.
Iss menjelaskan, sumber dari peningkatan laju inflasi di Jateng adalah naiknya harga komoditas pangan tertentu. Yakni telur ayam dan daging ayam ras, yang sudah terjadi sejak bulan sebelumnya. Sebab, dipicu naiknya harga pakan ayam seiring naiknya harga jagung sebagai bahan baku utamanya.
"Inflasi yang terjadi di Jawa Tengah pada Juni 2020, didorong meningkatnya harga bahan makanan. Adapun peningkatan laju inflasi untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau itu tercatat meningkat 0,7 persen MTM. Ini didorong karena naiknya harga dua komoditas utama, yaitu telur ayam dan daging ayam ras," kata Iss, Kamis (9/7).
Iss lebih lanjut menjelaskan, berdasarkan pantauan pihaknya seluruh kota di Jateng mengalami inflasi dengan intensitas beragam. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,42 persen, dan terendah adalah Kabupaten Kudus sebesar 0,09 persen.
"Inflasi bulan berikutnya kami memperkirakan masih akan terjadi peningkatan, dan bersumber pada kelompok makanan, minuman dan tembakau," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar