Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Kader Posbindu Kejar Testing COVID-19 Penderita Komorbit

Yulianto Prabowo
Kepala Dinkes Jateng
Semarang-Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo akan mengerahkan seluruh kader kesehatan dan kader posbindu, untuk melakukan testing COVID-19 terhadap para penderita penyakit bawaan atau komorbit. Karena, program dari pengendalian penyebaran COVID-19 dan menurunkan tingkat kasus kematian akibat virus Korona terus dimaksimalkan melalui upaya testing, tracing dan treatment (3T).

Menurutnya, masyarakat yang memang diketahui memiliki penyakit bawaan bisa dilakukan upaya deteksi dan penanganan secara dini.

Yulianto menjelaskan, para kader kesehatan dan kader posbindu yang ada di desa/kelurahan se-Jateng bisa bergerak cepat untuk melakukan penyisiran dan mengarahkan pada upaya testing COVID-19. Sehingga, laju angka kasus kematian karena COVID-19 dari pasien komorbit bisa ditekan.

"Peranan dari kader Jogo Tonggo, peranan dari kader posbindu dan kader-kader kesehatan di masyarakat ini sangat penting sekali. Mereka kan punya daftar lansia siapa, dan daftar penduduk yang punya penyakit-penyakit tertentu. Termasuk, ibu-ibu yang hamil namanya siapa dan rumahnya di mana. Itu semua mereka ada," kata Yulianto, Kamis (30/7).

Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan upaya yang memang sedang digalakkan mencari dan melakukan testing terhadap para penderita penyakit bawaan yang rentan terhadap COVID-19.

Menurutnya, testing COVID-19 secara masif terus digencarkan untuk menekan laju persebaran dan menurunkan tingkat kasus kematian.

"Karena tingkat kematian sudah kita ketahui, dan mereka rata-rata komorbit. Nah, sekarang yang komorbit itu dicari kemudian kita minta itu dites. Karena ternyata jumlahnya banyak, maka tesnya kita urutkan. Mulai dari yang paling parah, kedua parah berusia lanjut dan kemudian parah tapi umurnya muda. Yang parah-parah ini mesti dikarantina dulu," ujar Ganjar. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar